"Takdir itu lucu. Dan dijodohkan sama lo itu adalah bagian dari takdir gue yang sama sekali tidak gue anggap lucu."
Rivandoxa Zanendra dengan segala kenakalannya. Menjadi cowok populer membuatnya terlihat nyaris sempurna di kalangan para gadis di se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__________
Suasana sekolah "SMA STARTDREAM" mulai ramai. Murid-murid mulai berdatangan satu persatu memenuhi lingkungan sekolah. Hingga sebuah deru sepeda motor memecah keramaian mereka.
Brum! Brum!
Semua murid, sebagian besar siswi-siswi langsung terperanjat senang melihat kedatangan pemilik motor ninja itu. Ada yang menjerit-jerit histeris, lompat-lompat kegirangan, dan ada yang sibuk merapikan dandanan mereka.
Sang pemilik motor telah memarkir kendaraannya, dan mulai melepas helm fullface-nya. Semua siswi kembali histeris saat melihat sang empu mulai menggoyang-goyangkan kepalanya agar rambutnya tertata kembali walau hasilnya masih terlihat acak-acakan.
Ya, cowok itu bernama Rivandoxa Zanendra.
Rivan mulai berjalan memasuki koridor sekolah dengan mengabaikan semua tatapan genit ria yang tertuju padanya. Semua hanya angin lalu lewat dianggapnya. Rivan yakin kalau misalnya ia merespon tatapan mereka, setidaknya dengan satu lirikan atau satu kedipan, ia yakin pasti bakal ada yang langsung pingsan di tempat atau lupa cara bernapas. Begitulah, nasib cowok ganteng.
Rivan sedikit menyempurnakan letak jaket kulit hitamnya yang sedikit merosot, menambah kesan tampannya.
Hingga kemudian, sebuah suara yang sedikit cempreng dari belakang menghentikan langkahnya.
"Woi, misi! Tunggu bentar, kak!"
Entah kenapa, Rivan merasa kalau panggilan itu ditujukan untuknya. Maka ia pun perlahan berbalik, melihat siapa yang berbicara.
Ternyata benar!
Rivan menautkan alisnya memandang datar cewek asing yang kini tengah berdiri dihadapannya. Rivan menunggu sang cewek berbicara sambil memasukkan kedua tangan di saku celana.
"Eh, kak! Lo tau dimana ruang kepsek? Bisa tolong antarin gue?" tanya siswi itu yang terlihat cukup berani.
Rivan memandangnya sejenak. Putih, pendek, bulu mata lentik, muka bulat, pipi tembem, bibir pink yang mulus, rambut panjang sepinggang agak bergelombang, dan terkesan agak imut dan manis karena poni sejajar alis. Ia tidak bilang kalau cewek itu cantik. Yang cantik cuman mamanya dan istrinya kelak.