41-PERCOBAAN YANG GAGAL

695 62 10
                                    

Terimakasih sudah mengklik part ini.

Sudah lama gak update 😭😭

Jujur, aku kaget banget pas liat pembaca udah meningkat banget hanya dalam waktu beberapa jam.

Maaf banget buat para readers yang udah banjir chat aku karna nunggu part ini update lagi.

Setelah aku pikir-pikir, aku putusin buat lanjut cerita ini lagi!

Dukung terus ya, gaes!

Butuh vote sama komennya, dong!

So, Happy Reading ya gaes 💖

•••🍂•••
"No Caption"
•••🍂•••

"SAYANG, KAOS KAKI AKU YANG SEBELAH MANA?!" teriak Rivan dengan keras.

Pintu kamar terbuka. Liona datang dengan berlari kecil mendekatinya.

"Apaan?"

"Kaos kaki aku yang sebelah mana? Tadi aku cari-cari di keranjang gak ada," jawab Rivan memberitahu.

Liona memutar bola matanya malas. Ia kemudian keluar kamar.

"Loh, kamu mau kemana?" tanya Rivan.

Liona tidak menjawab. Rivan mendesah pelan dan menyandarkan tubuhnya di lemari.

Liona kembali dengan membawa sebelah kaos kaki di tangannya. "Nih! Semalam, kamu taruhnya sembarangan. Aku sampe capek nyari yang sebelahnya. Lain kali kalo pulang sekolah, mau buka sepatu, kaos kakinya itu di taruh ditempatnya. Kalo bisa langsung jemur. Biar aku gak ribet tiap kali nemuin kaos kakinya dalam keadaan yang pasangannya udah hilang sebelah. Kamu itu juga harusnya me-"

"Iyaa, sayaanggg," sahut Rivan dengan tempo lambat sambil menatap gemas ke arah Liona karna mulutnya yang terus bergerak-gerak sejak tadi.

Liona mendelik sebal menatapnya. "Awas aja kalo ngulang!"

"Gak akan. Butuh jaminan?"

"Apa emang?"

"Bibir aku. Kalo aku ngulang, kamu bisa hukum dengan cium dia sampai puas," jawab Rivan sambil menaik-naikkan alisnya.

Liona melotot. "Ihh, itu mah, enak di kamu doang. Kamu itu sehari aja bisa gak, mikir yang bersih-bersih? Mesum mulu!"

"Bisa. Tapi ada caranya," ujar Rivan.

"Apa lagi? Harus cuci otak dulu kamu?"

"Bukan, sayang. Tapi cuci bibir," ucap Rivan sambil menyeringai kecil.

"Cuci bibir pake apaan? Gak jelas!"

"Bisa, pake ludah kamu."

Liona seketika membulatkan kedua matanya menatap tajam Rivan.

"Kamu gila!" ucap Liona sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berbalik meninggalkan Rivan.

Rivan hanya terkekeh membayangkan ekspresi Liona.

"Bisa beneren gila gue lama-lama."

RIVANDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang