29-RIVAN SALTING

944 104 64
                                    

Terimakasih sudah mengklik part ini.

Wajib follow akunku sebelum baca.

Tandai typo ✅

_________

"Mulai sekarang panggil gue ayang, ngerti? Kalo bisa 'sayang', biar gak makan huruf."
~Rivandoxa Zanendra~
_________

"Korea is my world."

Liona tersenyum membaca tulisan yang ditulisnya sendiri di secarik kertas yang ia tempel di atas cermin.

Liona memang penggemar negara Korea berat. Mulai dari oppa-nya, agensi Kpop, drama hingga aktor-aktrisnya. Maka tidak heran lagi jika semua benda yang ia pakai memiliki tanda-tanda Korea-nya.

Liona mengeluarkan sebuah foto polaroid yang ia cetak dari dalam lemari. Ia tersenyum menatap foto itu bahkan ia sampai menciuminya. Ia pun menempelkannya di samping cermin dan menulis note dibawah foto itu.

"Nam Joo Hyuk is my husband❤."

Setelah selesai dengan pekerjaannya itu, Liona pun keluar dari kamar. Ia mendapati Rivan sedang duduk santai di sofa sambil bermain game di ponselnya.

Liona pun duduk di sampingnya. "Rivan," panggilnya.

"Hm," balas Rivan tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponselnya.

"Lo, marah soal ucapan gue dikantin tadi?"

Mendengar pertanyaan Liona, Rivan lantas menghentikan pergerakan jarinya di atas layar ponselnya.

"Nggak," jawab Rivan, dan melanjutkan lagi kegiatannya.

Liona terdiam sambil melipat bibirnya. Jawaban Rivan kurang meyakinkan.

"Tadi maksud gue bukan seperti yang lo pikirin."

"Hm."

Liona menghela napasnya. "Beneran gak marah?"

Rivan pun menghentikan kegiatannya dan menghela napasnya kasar. Ia pun menatap Liona datar.

"Tadi gue jawab apa?"

"Um, nggak."

"Yaudah, berarti itu jawabannya."

"Tapi ... "

Rivan memanyunkan bibirnya seraya tersenyum lalu merentangkan kedua tangannya. "Sini peluk."

Liona terhenyak sebentar dan langsung berhambur dalam pelukan Rivan. Rivan mengelus rambut Liona dengan lembut.

"Lo takut gue marah lagi, hm?"

Liona mengangguk di dalam pelukan itu.

"Jangan biasain takut sama gue Na, gue gak suka," tutur Rivan.

"Habis lo kalo marah, bikin gue takut, nyeramin."

Rivan terkekeh. "Seseram itu ya gue?"

Liona lantas mendongak menatap wajah Rivan dari bawah. "Bukan gitu. Cuman lo kalo marah sih, gak kekontrol," cibirnya.

"Bibir lo minta dicium, jangan dimaju-majuin gitu," kekeh Rivan.

RIVANDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang