7-BOLOS

1.1K 214 105
                                    

Terimakasih sudah mengklik part ini.

Wajib follow akunku sebelum baca.

Tandai typo ✅

________

"Hanya mengagumi semata.
Masih banyak yang lebih dikagumi dari dia."

~Rivandoxa Zanendra~

________

Rooftop.

Sata kata yang menunjukkan tempat dimana Rivan sekarang berada. Ia tengah menikmati sebatang rokoknya sambil menatap ke arah langit. Kancing seragamnya telah dilepas tiga buah dari atas, sehingga memperlihatkan sedikit bagian dadanya.

Lagi. Hari ini ia membuat masalah lagi. Dan masalahnya ini lagi-lagi berhubungan dengan Liam, cowok yang dari SMP telah menjadi musuhnya. Rivan sebenarnya mengerti apa yang membuat mereka berdua ini tidak cocok. Sejak SMP, Liam selalu iri akan kehidupan Rivan. Rivan yang puas mendapatkan segalanya. Kekayaan orangtuanya tak dapat diragukan lagi. Papa Rivan seorang pengusaha terkaya di kota Jakarta. Cabang perusahaannya ada dimana-mana. Ia juga membangun beberapa sekolah, salah satunya yaitu sekolah Rivan-tentunya berstandar Internasional.

Selain itu, di sekolahnya Rivan juga menjadi seorang siswa terpopuler akan ketampanannya. Namun dalam segi pengetahuan, jangan ditanya. Peringkat terbelakang. Namun Rivan tak pernah ambil pusing. Ia hanya punya satu keyakinan. Ia pasti sukses dengan kekayaan orangtuanya, bukan karna prestasi. Itulah yang menjadi alasan kenapa Liam tidak senang dengannya.

Namun sejak masuk SMA, kehidupan Liam memang berubah. Dari segi fisik, bisa dinilai meningkat sehingga ia juga menjadi seorang siswa populer setelah Rivan. Keluarganya juga sekarang bisa dinilai tergolong berada. Papa Liam, seorang direktur dari sebuah perusahaan internasional, telah berhasil mendirikan dua buah perusahaan lagi sebagai cabang dari perusahaan pusatnya bekerja. Dan sekarang, ia juga telah mendapat segala yang diinginkannya sama seperti Rivan. Namun, entah apa lagi yang membuat Liam tidak senang terhadapnya. Mungkin karna segala yang didapatnya masih dibawah Rivan.

Rivan menatap kebawah. Lapangan sekolahnya sepi, karna waktu pembelajaran yang masih berlangsung. Ia pun meletakkan putung rokoknya di lantai, lalu menginjaknya. Ia mengeluarkan ponselnya dan menekan ikon kamera. Ia mengamati wajahnya sebentar disana, memeriksa bagian mana yang mendapatkan memar. Terdapat lebam biru di sudut bibir kirinya. Satu dibagian pelipis dan tulang pipinya.

Setelah puas mengamati wajahnya, ia pun mengklik aplikasi WhatsApp-nya. Ia membuka roomchat-nya dengan seseorang dan mulai mengetikkan pesan.

Babu Gemas🐽

K rooftop skrg.

🍁🍁🍁

Liona sedang fokus untuk mencatat materi yang dijabarkan oleh Pak Lucas, guru Matematika yang terkenal killer disekolahnya. Hingga tatapannya berhenti pada ponselnya yang menyala di dalam laci. Satu pesan WhatsApp muncul dilayar ponselnya. Liona melirik sebentar ke arah Pak Lucas yang kini sedang menulis rumus di papan tulis. Ia pun mengambil ponsel itu dan melihat siapa yang barusan mengiriminya pesan.

Si Brengsek🖕

K rooftop skrg.

RIVANDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang