[9] jangan marah, doie takut

196 12 4
                                    

Sesampainya di supermarket, nyata nya doyoung tidak membeli yang ia katakan tadi. Dia membeli lebih dari yang ia ucapkan, 'untuk stok' katanya. Jaehyun hanya mengangguk ngangguk saja, toh uang nya banyak. Untuk apa jika tidak dipakai? Yang bener aja, rugi dong 👊🏻

Doyoung selesai membayar menggunakan blackcard jaehyun, ia menenteng plastik yang sedikit besar dengan senyuman lebar.

Tapi setelah di luar doyoung memberikan plastik itu untuk jaehyun bawakan, ia ingin menikmati suasana salju katanya. Jaehyun lagi lagi menurut, apapun demi kesayangannya. Bahkan nyawa nya saja akan ia berikan.

Bau bau bulol menguar.

Jaehyun berjalan lebih dulu dari doyoung, sedang kan doyoung di belakang melompat lompat di atas salju seraya tertawa bak anak kecil. Jalanan juga sedikit sepi.

Doyoung dan jaehyun berjalan kaki btw, karna jarak nya hanya terhalang empat rumah dan satu apertemen. Jaehyun memainkan ponselnya seraya berjalan. Tidak sadar kalau anak yang di belakangnya itu tengah loncat loncat di atas salju yang tebal.

Saat doyoung hendak meloncat lagi, kakinya tersangkut dan alhasil ia terjatuh dengan posisi terduduk di atas salju. Doyoung tertawa senang bak balita dan memainkan salju salju itu di sarung tangannya.

Ia lalu tepar di atas salju dan menggerakan tangan dan kaki nya. Masih dengan tertawa senang pastinya. Jaehyun merasa kalau tidak ada yang mengikuti nya pun menolehkan kepalanya kebelakang.

Jaehyun menggeleng saat melihat tingkah doyoung yang menurutnya itu lucu, seperti membawa anak tk saja. Jaehyun mendekati doyoung yang tak terhenti tertawa.

"Ayo pulang bayi kelinci" ucap jaehyun, doyoung menatap jaehyun yang berdiri di samping nya.

"Tapi ini seru, sebentar lagi ya? Aku ini masih ingin bermain" pinta doyoung. Susah sekali membuat anak ini mengerti. Ini sudah sore, bagaimana kalau dia sakit? Doyoung bukanlah tipikal orang yang gampang makan, ke dokter, dan minum obat saat sakit.

"Well baby, jika nanti kamu sakit Tolong berjanji akan menuruti keinginan ku, di mengerti?"

"Ay yay kapten"

"Bagus, ayo main di halaman depan rumah saja" ajak jaehyun dan di angguki doyoung.

Mereka berdua berjalan ke arah rumah jaehyun dengan doyoung yang melompat lompat lucu di depan jaehyun. Sial! Jaehyun ingin mengurung doyoung saja di kamar dripda orang orang juga harus menyaksikan kegemasan doyoung nya.

Mereka sudah sampai di depan gerbang rumah jaehyun, doyoung langsung memekik senang dan duduk di atas salju yang tebal di halaman luas rumah jaehyun yang megah.

Jaehyun menghela nafas.

'Bersiaplah untuk mendengar rengekannya jung hhh"  monolog jaehyun.

"Aku ke dalam dulu oke honey? Setelahnya aku akan segera kesini lagi" doyoung mengangguk lau jaehyun berjalan ke dalam rumah.

Tak butuh waktu lama jaehyun menaruh camilan yang di beli doyoung, dan sekarang ia sudah keluar lagi dan mendudukan diri di tangga teras.

"Ayok main!" ajak doyoung sambil menatap jaehyun dengan senang.

"Kamu saja sayang, aku akan mengawasi mu disini" doyoung mengerucut kan bibir nya lalu kembali memainkan salju lagi.

Lama kelamaan jaehyun dapat melihat doyoung yang hanya duduk diam sambil menatap salju salju putih, seperti nya sudah bosan.

Jaehyun menghampiri doyoung dan mengangkat tubuh doyoung membuat yang di angkat tersentak kaget. Jaehyun menggendong doyoung ala koala dan mengecup bibir dingin doyoung.

our love story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang