April Juga Punya Cerita - 13

301 45 0
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 13

April Juga Punya Cerita

Sejujurnya, rencana April yang hendak membuatnya ilfeel sudah dapat dibaca Handaru sejak saat ia menjemput gadis itu di rumahnya.

Handaru tahu bahwa April sangat berusaha keras agar ia berhenti menyukai gadis itu. Namun, dengan semua yang April lakukan, ia justru... semakin menyukainya.

Yah, mungkin Handaru sudah gila. Ia bahkan sudah tak peduli mau April bertingkah seperti apa. Karena ia akan tetap suka.

Handaru melangkah memasuki box yang merupakan tempat mereka untuk berfoto. Tangannya mengenggam tangan April yang tumben sekali tidak marah-marah.

"Ayo pose," kata Handaru.

Lalu, April tersenyum menatap kamera seraya bergaya peace. Begitu pun dengan Handaru.

"Sekarang melet, Kak!" kata April antusias saat mesin photobox hendak memotret foto kedua.

Handaru mengernyit, "Melet?"

April mengangguk, "Iya! Ayo cepetan, gaya."

Handaru menatap April, "Harus banget-"

Belum sempat Handaru menyelesaikan kalimatnya, April telah lebih dulu menangkup wajah cowok itu dengan kedua tangan, lalu menghadapkannya ke kamera seraya memeletkan lidahnya.

Pose selanjutnya, April telah benar-benar lupa bahwa cowok di sampingnya adalah Handaru. Gadis itu memeluk bahu Handaru, lalu tersenyum di kamera sampai matanya menyipit.

Lagi, April mendekatkan wajahnya dengan wajah Handaru sampai pipi mereka bersentuhan. Dan, mesin photobox kembali menangkap potret keduanya.

Handaru sampai tak percaya dengan apa yang dilakukan April. Gadis itu yang biasanya sangat anti dipegang-pegang olehnya, kini malah melakukan skinship lebih dulu. Tentu jantungnya dibuat berdebar saat diperlakukan seperti itu.

"Sekarang, pake muka konyol, ya!" April kembali bersuara. Lalu berekspresi konyol, Handaru ikut melakukannya meskipun ekspresi cowok itu jatuhnya normal-normal saja.

"Agak nunduk dikit dong, Kak," kata April. Di pose terakhir ini, ia memeluk leher Handaru dari belakang, lalu meletakkan dagunya di kepala cowok itu. Dan, mesin photobox kembali memotret.

April tersenyum senang melihat hasilnya, sementara Handaru dibuat berdebar tak karuan. Ia tak bisa menahan senyumnya saat melihat April yang tampak antusias. Ternyata, tak sia-sia ia mengajak gadis itu ke sini.

"Cantik banget, sih," kata Handaru.

April menoleh cepat, "Ya?" tanyanya dengan kedua alis terangkat.

"Lo cantik banget kalau senyum kaya gitu," ucap Handaru, memperjelas.

April Juga Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang