April Juga Punya Cerita - 03

740 81 1
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 03

April Juga Punya Cerita

Kemarin, setelah Handaru bertanggung jawab dengan membelikan rok abu-abu yang baru di koperasi, April langsung kabur dan pergi sejauh-jauhnya dari cowok itu. Ia sudah tak punya muka. April malu, teramat malu dengan insiden yang terjadi padanya.

Demi apapun, ia tak ingin bertemu dengan Handaru lagi setelah ini. April akan menghindar, lebih dari biasanya.

"Lo kenapa sih? Kok keliatan murung terus dari kemarin?" Sang teman-Anjani bertanya dengan kerut keheranan. 

April cemberut, ia mengusap wajahnya frustasi, bingung ingin mulai bercerita dari mana. 

"Kenapa? Ada yang mau diceritain?" Tampaknya Anjani mengerti dengan kebingungan April. Gadis itu yang semula berdiri, kembali duduk seraya menatap April dengan teliti. "Adek lo nakal lagi? Atau, bokap lo goreng nuget gosong lagi?"

April mendengkus geli mendengar tebakan Anjani. Sahabatnya itu memang sudah hapal dengan segudang masalahnya yang berasal dari adik dan ayahnya. Namun, kali ini berbeda. Masalahnya sekarang bukan berasal dari adik kembarnya maupun ayah Setyo, melainkan dari kecerobohannya sendiri.

"Jannn," panggil April dengan wajah memelas.

"Hemm? Kenapa?" Anjani menaikkan kedua alisnya, menunggu April memulai ceritanya.

"Kemarin kan gue telat tuh, terus gak sengaja ketemu sama Kak Handaru-"

"Yang kata lo galak bin brandal itu?" Belum selesai April bercerita, Anjani telah lebih dulu memotong.

April mengangguk, masih dengan ekspresi memelas.

"Terus-terus?" Raut Anjani jadi berkali-kali lipat lebih penasaran dari sebelumnya.

"Dia ngajakin gue masuk lewat pagar belakang, awalnya sih gue nolak, tapi karna ingat ada ulangan harian, jadinya gue terpaksa mau." April menarik napasnya berat, membahas Handaru memang cukup menguras energinya. "Lo tau kan kalau pagar belakang tuh banyak kawat berdurinya? Nah, waktu gue manjat dan mau lompat, rok gue malah nyangkut. Sialnya, waktu mau lepasin, roknya malah keburu robek dan gue jatuh nimpa Kak Handaru!" ujar April seraya mengacak-acak rambutnya kasar, frustasi sendiri dengan insiden yang terjadi kemarin.

Anjani di sampingnya melototkan matanya tak percaya, mulutnya terbuka sebagai tanda kekagetan. "Gilak! Serius lo? Gue hampir pingsan dengernya," kata Anjani, lebay.

April Juga Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang