Happy Reading!
Bagian 25
April Juga Punya Cerita
April tak membalas pesan Handaru sejak kemarin malam. Berpuluh-puluh pesan ia kirimkan, juga beberapa panggilan ia lakukan, namun tetap saja hasilnya nihil. Handaru tak tenang, ia bahkan ke rumah April pagi tadi untuk menjemput gadis itu, sayangnya April sudah pergi ke sekolah yang membuat usahanya sia-sia.
April tidak hanya marah padanya, tapi juga menghindar. Terbukti dengan Handaru yang tak bisa menemukan April di sekolah seharian ini. Gadis itu... benar-benar tidak ingin bertemu dengannya. Yang mana itu membuat Handaru semakin tak tenang.
Bel pulang berbunyi, Handaru berjalan dengan tergesa-gesa menuju lantai 2. Ia harus menemui April sebelum gadis itu keluar dari kelasnya. Namun, usahanya kembali tak membuahkan hasil saat tak didapatinya April di sana.
"Anjani," panggil Handaru pada Anjani yang tengah membereskan alat tulisnya.
"Iya? Kenapa, Kak?" tanya Anjani. Gadis itu menyandang tas ranselnya, lalu berjalan menghampiri Handaru yang berdiri di depan pintu.
"Lo tau Jena di mana? Gue gak lihat dia seharian ini karna dia menghindar."
Anjani diam sebentar, bingung ingin memberitahukan atau tidak. Karena tadi sebelum bel pulang berbunyi, April sempat memintanya untuk tak memberitahukan keberadaannya pada Handaru. Anjani pun setuju dengan permintaan April, namun, Anjani jadi tak tega saat melihat raut frustasi Handaru.
"Tapi jangan bilang kalau gue yang ngasih tau ya, Kak?" pinta Anjani yang langsung diangguki oleh Handaru.
"April nya di taman, lagi ngerjain tugas kelompok sama Raffa."
Handaru mengucapkan terima kasih setelahnya, lalu beranjak pergi menuju taman untuk menemui April.
•••
"Kak Daru!" Langkah Handaru terhenti saat ada yang memanggilnya. Ia menoleh, lalu menemukan Geralyn yang tengah menuruni tanggan dan berjalan menghampirinya. "Aku pulang bareng Kakak, ya?"
"Gak!" balas Handaru ketus. Ia hendak melanjutkan langkahnya tatkala Geralyn kembali bersuara.
"Kak Daru mau ke mana? Mau ketemu sama April?" tanya Geralyn. Gadis itu memegang tangan Handaru yang lanngsung ditepis oleh si empunya. "Bisa gak Kak Handaru berhenti deketin dia? Aku gak suka!"
Handaru mendengkus kasar, "Setelah semua yang lo lakuin kemarin, lo masih bisa ngomong begitu? Lo gak tau diri banget, ya?"
"Aku sayang sama Kak Handaru, aku gak suka Kakak sama dia!" seru Geralyn.
Handaru mengusap wajahnya frustasi, ia tertawa, hanya sesaat sebelum menatap Geralyn dengan pandangan tajam dan tak bersahabat. Handaru kesal dan sangat marah dengan gadis di depannya. Tidak sadarkah Geralyn dengan apa yang sudah ia lakukan? Tidakkah gadis itu merasa bersalah setelah merundung April? Kenapa Geralyn tak punya malu?
KAMU SEDANG MEMBACA
April Juga Punya Cerita
Teen FictionSeumur hidupnya, April sangat anti dengan cowok nakal yang hobinya membuat masalah. Ia tak pernah menyukai cowok-cowok brandalan semacam itu dan berusaha sebisa mungkin untuk terjauh dari mereka. Namun, apa jadinya jika cowok bernama Handaru Arshaka...