Happy Reading!
Bagian 07
April Juga Bisa Cerita
"Kak Handaru tuh kayanya naksir berat ya sama lo?" tanya Anjani setelah pesanan baksonya datang.
April mengendikkan bahunya tak peduli. Ia tak mau membicarakan tentang cowok brandal itu dan memilih fokus dengan siomaynya.
"Tadi pagi Kak Handaru ada nanyain gue tentang makanan kesukaan lo, terus gue jawab aja kalau lo suka semua makanan asal gratis," ujar Anjani.
Mendengar itu, April kontan tersedak jus apelnya. Ia memukul bahu Anjani, lalu mencubit pinggangnya kesal.
Anjani yang menjadi korban meringis kesakitan, "Sakit, April!"
"Lo ngapain pake dijawab segala? Harusnya pergi aja, gak usah diladenin," kata April, pada akhirnya membahas Handaru juga.
"Ya kan dia nanya, masa gue pergi gitu aja? Lagian dia sangar banget, Pril, gue takut," ucap Anjani.
April bergumam, "Terserah lah, yang pasti nanti kalau dia nanyain tentang gue lagi, gak usah diladenin."
"Kenapa, sih? Lo emang gak suka banget ya sama Kak Daru? Padahal, dia baik loh."
April mengendikkan bahunya, tak membalas ucapan Anjani karena tak ingin pembahasan tentang Handaru semakin panjang. Anjani pun sudah kembali fokus menyantap baksonya, sahabatnya itu tak berbicara sampai kedatangan Shankara berhasil mengundang senyum di wajahnya.
Sejujurnya, April tak masalah dengan kedatangan Shankara. Sejak Shankara dan Anjani berpacaran, ia sudah terlalu sering menjadi nyamuk. Yang menjadi masalah di sini adalah... Handaru juga ikut serta duduk di meja mereka yang membuat April sebal bukan main.
April menghentikan makannya, sementara matanya melotot pada Handaru yang duduk di depannya. "Ngapain ke sini?"
Handaru mengangkat kedua alisnya, "Duduk," jawabnya, tak salah.
April mendengkus kasar. Entah kenapa, akhir-akhir ini ia jadi sering emosi. Mungkin, karena keberadaan Handaru yang sangat mengganggunya. April jadi kesusahan untuk tetap tenang. "Kan masih banyak meja lain, kenapa harus duduk di sini, sih?" ujarnya, sangat keberatan dengan kehadiran Handaru di sini.
"Karna temen gue ada di sini," ucap Handaru seraya melirik Shankara sesaat, lalu perhatiannya kembali mengarah pada April, "selain itu, gue juga mau liat lo."
Anjani terbatuk mendengar itu, Shankara langsung membantunya dengan memberikan minum. Sementara April memutar bola matanya malas. "Sayangnya, gue yang gak mau liat lo!" ujarnya dengan berani. April juga tak tahu sejak kapan ketakutannya pada Handaru menguap. Mungkin karena sikap menyebalkan Handaru yang lebih dominan daripada kesangarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
April Juga Punya Cerita
Novela JuvenilSeumur hidupnya, April sangat anti dengan cowok nakal yang hobinya membuat masalah. Ia tak pernah menyukai cowok-cowok brandalan semacam itu dan berusaha sebisa mungkin untuk terjauh dari mereka. Namun, apa jadinya jika cowok bernama Handaru Arshaka...