April Juga Punya Cerita - 24

228 37 1
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 24

April Juga Punya Cerita

Bel istirahat berbunyi bersamaan dengan April yang sudah tak tahan ingin membuang air kecil. Ia berdiri ketika Bu Ririt-guru matematika-telah keluar dari kelas.

Gadis itu melangkah dengan tergesa-gesa menuju toilet terdekat tatkala di depannya muncul Handaru yang tengah tersenyum seraya mengangkat susu kotak rasa stroberi di tangannya. "Hai, pacar," sapanya dengan senyum cerah.

April memandang cowok di depannya dengan raut tak habis pikir, "Dih, pacar? Belum kali."

"Memang belum, tapi bentar lagi resmi, kok. Besok jangan kaget kalau pas pulang sekolah nemuin 10 dus susu kotak rasa stroberi di rumah lo," ucap Handaru, masih dengan senyum cerahnya.

April lantas mengerutkan keningnya, "Emang iya? Gak percaya deh gue."

"Beneran, gue gak pernah main-main sama omongan gue. Jadi, seperti chat lo kemarin, kita resmi pacaran setelah lo nerima 10 dus susu stroberi itu, oke?"

"Ya ya ya, terserah lo aja. Gue kebelet pipis dari tadi, bye!" April hendak melanjutkan langkahnya menuju toilet, namun tangannya malah dicekal oleh Handaru. "Apa lagi, sih?! Gue kebelet banget nih!"

Handaru mengangkat susu stroberi di tangannya ke depan wajah April, "Mau ini gak?"

April mengangguk tanpa pikir panjang, "Mau, tapi nanti dulu. Lo bawa aja ke kantin, nanti gue nyusul. Sekarang mau pipis dulu," ujarnya sebelum berlalu pergi tanpa menunggu balasan dari Handaru.

•••

April keluar dari bilik toilet dengan napas lega. Gadis itu berjalan menuju wastafel dan mencuci tangannya di sana, tak lupa juga berkaca untuk memastikan penampilannya baik-baik saja.

April tersenyum di kaca, hanya sesaat, sebelum kedatangan empat orang siswi berhasil mengalihkan perhatiannya. Kerutan tercipta saat April mendapati Geralyn dari empat siswi itu.

Tampak cewek itu tersenyum sinis seraya menatapnya sambil bersedekap. April tak mempedulikan itu dan memilih untuk segera keluar dari toilet. Namun, Geralyn telah lebih dulu mencekal tangannya, yang mana membuat langkah April terhenti seketika.

April menoleh dengan raut penuh tanya. Ia sudah hendak angkat suara tatkala Geralyn mendorongnya sampai terjatuh ke lantai.

Sejenak, April dibuat kaget dengan apa yang terjadi. Gadis itu memandang Geralyn dan ketiga temannya yang tengah tertawa dengan mata melotot. "Maksud lo apaan dorong-dorong gue begini?!" ujarnya, emosi.

April hendak bangkit, namun lagi-lagi pergerakannya tertahan karena Geralyn menginjak kakinya sampai ia kesakitan. "Gila! Lo bully gue?" tanya April dengan raut tak percaya.

April Juga Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang