April Juga Punya Cerita - 18

357 55 0
                                        

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 18

April Juga Punya Cerita

Dua bulan telah berlalu sejak insiden yang terjadi pada April juga sejak ia pertama kali berinteraksi dengan Handaru.

Jika dulunya April memandang Handaru sebagai brandal kelas kakap yang hobinya hanya membolos, merokok dan bertengkar. Sekarang, pandangan April pada cowok itu sedikit berubah.

Ternyata, Handaru tidak seburuk itu. Cowok itu baik, tak galak sama sekali, selalu berbicara lembut dengannya, dan yang paling penting, Handaru tak pelit. Sudah terhitung beberapa kali cowok itu membelikannya makanan lewat aplikasi pesan antar, bahkan di saat April tidak meminta sama sekali.

April bingung, apakah Handaru melakukannya karena pada dasarnya memiliki sikap yang baik, atau hanya karena ingin membuatnya menyukai cowok itu juga?

Tampaknya, opsi kedua terdengar lebih masuk akal. Meski begitu, April tetap menganggap itu sebagai kebaikan.

Selain itu, April juga heran dengan keloyalan Handaru. Cowok itu tak pernah segan-segan untuk membelikan barang yang diinginkannya meskipun April memintanya dengan bercanda. Ia benar-benar tak habis pikir. Handaru itu... sesuatu sekali.

April menghembuskan napasnya seraya menggulung rambutnya sendiri. Gadis itu berkaca pada cermin untuk memastikan penampilannya sendiri, lalu berjalan keluar dari kamarnya untuk melihat Skaya di kamar kedua orang tuanya.

Hari ini, Handaru berencana untuk ke rumahnya. Sekedar untuk berkunjung. April pun juga tak masalah, mengingat kedua orang tuanya juga sudah cukup kenal dengan cowok itu.

Jangan tanya bagaimana bisa Handaru mengakrabkan diri dengan kedua orang tuanya. Jawabannya tentu saja karena cowok itu yang sangat sering ke rumahnya hanya untuk memberikan martabak, roti, atau berbagai macam makanan lainnya.

Secara tak langsung, Handaru telah mengambil hati kedua orang tuanya. Dan hal itu semakin memudahkannya untuk ikut mengambil hati April juga.

"Lucunyaaa, siapa sih ini, hemm? Gemesh amayy." April berucap gemas seraya mencium-ciumi pipi Skaya yang baru bangun dari tidurnya. Sementara itu, Iris memilih mandi selagi Skaya sedang dijaga oleh putri sulungnya.

"U-uh? A-ah!" Skaya merespon ucapan April seraya menggerakkan tangan dan kakinya.

"Iya, sayangku, Aya gemoy banget, u-uh?" April balas berucap, lalu mencubit pipi Skaya pelan. "Mbul, Aya mbul?"

"A-ah!" Skaya kembali membalas dengan tak suka.

April terkekeh geli melihatnya, lantas kembali menciumi pipi Skaya dengan bertubi-tubi. "Aya gak suka dibilang mbul? Kenapa?"

"U-uh!"

"Iya, gak dibilang mbul lagi," kata April dengan tawa geli.

•••

April Juga Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang