09

790 87 2
                                    


•••

Acara makan malam pun sudah selesai sejak tadi, dan mereka juga masih enggan masuk ke kamar masing-masing. Alhasil, disinilah mereka sambil menonton tv dan Chiquita yang sudah sedikit tertidur dipelukan Rose. Setelah sang kakak membuatkan uyyu untuk gadis kecil itu.

"Kenapa minggu lalu kalian tidak pulang?" Tanya Lisa tanpa basa-basi terlebih dahulu, dia sudah gatal ingin menanyakan perihal ini tapi ia tahan karena masih ada Minho dengannya.

Jisoo yang tadi fokus pada tontonannya pun berganti menatap adiknya, terdengar helaan napas dari kakak tertua mereka.

"Maafkan eonnie, koas dimulai minggu kemarin. Jadi eonnie tidak bisa pulang, bukankah Jennie pulang kemarin?" Jawaban dari Jisoo tentu membuat mereka berdua menatap bingung kakaknya.

"Jennie eonnie?" Jisoo mengangguk, karena adiknya bilang akan pulang ke mansion Minggu lalu.

"Bahkan Chaeng harus membuang makanan yang sudah dibuat susah payah, karena eonnie tidak memberitahu sebelumnya."

"Eonnie pun sudah bilang pada Jennie supaya menyampaikan maafku pada kalian, karena eonnie sibuk di minggu pertama koas." Jelas Jisoo.

Dan dari arah dapur, Jennie datang membawa minuman untuk dirinya sendiri. Karena memang gadis itu pergi kedapur saat Lisa bertanya.

"Jen, kenapa kau bohong pada eonnie?" Jennie yang baru saja duduk pun dibuat bingung dengan pertanyaan kakaknya.

"Kau bilang akan pulang, tapi kenapa mereka berdua bilang tidak ada yang pulang sampai harus membuang makanannya juga." Jennie dibuat gugup oleh ucapan Jisoo.

"Eonnie, bahkan appa dan eomma tidak pernah mengajarkan kita untuk berbohong. Jika memang eonnie masih berat bertemu dengan Canny, bicaralah dengan jujur. Jangan membuat kamu menunggu dan menyia-nyiakan makanan juga." Ucap Rose yang daritadi hanya diam menyaksikan saudara-saudaranya, Jisoo tidak bisa membela adiknya karena memang kesalahan sepenuhnya salah Jennie.

"Aku minta maaf karena tidak menghubungi kalian berdua, handphoneku mati saat itu."

"Kau kemana memangnya?"

"Aku pergi bersama dengan Joy, eonnie."

"Joy?" Tanya Jisoo, karena ia tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya. Jisoo juga sudah mulai disibukan dengan kaosnya, jadi ia tidak tau perkembangan adiknya saat di kampus.

"Teman baruku, kalian berdua juga pernah melihatnya saat di mall." Ucap Jennie sambil menatap kedua adiknya.

"Tapi eonnie tidak melihatmu di apartemen, maka dari itu eonnie kira kau memang pulang ke mansion." Jennie menghela napas pelan.

"Aku akui kesalahanku ini, lagipula bukan kesalahan yang amat fatal. Kenapa kalian seperti membesar-besarkannya?! Terserah kalian saja, aku ingin tidur!" Setelah mengatakan itu, Jennie langsung pergi ke kamarnya. Mereka hanya bisa menatap punggung saudaranya itu.

"Kenapa jadi dia yang marah-marah?! Bukannya aku dan Chaeng yang seharusnya marah padanya?!!" Lisa dibuat kesal oleh tingkah kakak keduanya.

"Jika memang tidak mau meminta maaf, kenapa harus meminta maaf. Bahkan dia juga seperti orang yang tidak merasa bersalah seperti itu, menyebalkan!" Gerutuan Lisa tentu didengar oleh saudaranya yang lain.

𝙰𝚍𝚎𝚕𝚏é𝚜 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang