28

621 93 9
                                    


•••

Malam hari disaat semua penghuni mansion sudah terlelap tidur, tapi tidak dengan bocah kembar yang masih asik menonton drakor. Bahkan waktu sudah menunjukkan hampir dini hari, tetapi mereka berdua masih saja belum memutuskan untuk tidur. Hanya karena alasan penasaran dengan kelanjutan ceritanya.

"Lisa, aku lapar.." Lisa melirik kearah sang kakak kembar yang tiba-tiba merengek meminta makan.

"Sudah malam, Chaeng! Lagian daritadi kau juga sudah menghabiskan snack."

"Tapi aku masih lapar, Lisa-ya!"

"Dasar perut karet."

"Ayo buat ramyeon!"

"Ramen? Ayo!"

Siapa yang bisa menolak ramen, bahkan Lisa pun melupakan jika dirinya yang sudah melarang Chiquita untuk tidak makan ramen. Tapi lihatlah sekarang, dia sudah lebih dulu keluar kamar padahal tadi yang merengek lapar bukan dia. Rose hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kembarannya itu.

"Chaeng, tapi kau yang bikin yah?" Rose hanya memutar bola matanya malas.

"Memang selama ini siapa lagi jika bukan aku?" Ucap Rose.

Dan disinilah mereka berdua, dengan Rose yang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk membuat ramen. Sedangkan Lisa yang sudah duduk dimini bar sambil memainkan ponselnya, Rose pun ikut duduk dikursi yang sudah ada setelah memasukan ramennya.

Setelah beberapa menit akhirnya makanan yang mereka buat pun jadi, dan langsung mereka santap segera. Dengan sesekali bercerita tentang kegiatan disekolah atau sekedar bercerita tentang kerandoman adiknya Chiquita.

"Gantian kau yang mencuci, aku sudah membuatkanmu ramyeon." Ucap Rose saat mereka sudah selesai makan.

"Iya iya!" Lisa pun beranjak dan membawa serta piring kotor yang sudah mereka gunakan.

"Aku keatas dulu ya?" Lisa melirik kearah Rose.

"Tapi jangan tidur dulu! Awas saja jika kau tidur dulu ya!"

"Iya, bawel sekali!" Rose pun meninggalkan Lisa dengan kegiatannya itu.

Tapi sebelum masuk kembali kekamar miliknya, gadis itu menyempatkan diri kekamar sang adik. Rose masuk dengan perlahan kearah ranjang Chiquita, betapa terkejutnya dia saat melihat sang adik yang sudah berkeringat dingin dan bergerak gelisah dengan mata yang masih terpejam.

"Adek.. adek.. Chiquita! Kamu denger eonnie?!" Rose yang baru pertama kali melihat sang adik seperti itu pun panik.

"Eomma.. appa.."

"Adek! Hei! Buka matamu sayang, jangan buat eonnie takut!" Bahkan Rose sudah menepuk-nepuk pipi sang adik, tapi sayangnya Chiquita masih terus terpejam dan meracau.

"Eomma.. appa.. bogoshipo.. appa.. Canny ingin bermain dengan kalian lagi, eomma appa bogoshipo.."

"Adek.. jangan seperti ini." Rose makin panik karena suhu badan Chiquita benar-benar sangat tinggi, dan tiba-tiba tubuh Chiquita mengejang.

𝙰𝚍𝚎𝚕𝚏é𝚜 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang