31

585 97 5
                                    


•••

Ctak~

"Happy birth-"

"Welcome back Chiquita!"

Teriak mereka bersamaan, ya gadis itu akhirnya pulang kerumah setelah dua hari satu malam di rawat dirumah sakit. Bahkan bisa dilihat dari wajah Chiquita yang terlihat bahagia, karena bukan hanya teman-temannya yang datang. Tetapi para ibu juga datang ke mansionnya.

"Adek suka?" Tanya Rose pada sang adik.

"Hhum! Canny suka.."

"Kalo begitu bilang terimakasih karena mereka sudah menyiapkan pesta ini untukmu." Gadis itu pun berlari kearah mereka.

"Gumawo! Canny suka surprisenya!" Ucap gadis itu.

Mereka pulang tentu tidak sendiri, karena Jisoo tiba-tiba menawarkan diri untuk mengantar sang adik kerumahnya. Kejadian barusan tentu tidak luput dari penglihatan Jisoo, dia bersyukur setidaknya Chiquita punya banyak orang-orang yang menyayanginya.

"Eonnie! Lepaskan tanganmu!" Atensi kini beralih pada bocah yang berteriak barusan, siapa lagi kalo bukan Rora.

"Tangan eonnie bau!"

"Enak saja! Bau wangi gini juga!"

"Kenapa eonnie membekap mulutku?!"

"Ya karena kau salah, kan sudah di briefing sebelumnya. Jika kita akan bergerak welcome back, kau malah mau berteriak happy birthday tadi!"

"Sudah.. kenapa malah kalian berdua yang bertengkar?!" Lerai Jessica kepada kedua bocah itu, kalian ingin tau siapa lawan Rora kali ini. Si gadis jangkung yaitu Rami.

"Ayo kita makan!!" Teriak Ruka tiba-tiba.

"Yak! Bocah itu.." Mereka pun tertawa karena tingkah bocah Jepang itu.

"Oh iya, aku belum mengenalkan kalian pada eonnie tertua kami. Jisoo eonnie!" Jisoo yang dipanggil oleh Rose pun akhirnya mendekat, setelah dia merasa kecanggungan diantara mereka semuanya.

"Hai.. salam kenal, aku Jisoo! Saudara tertua mereka bertiga, senang bertemu dengan kalian." Ucapnya sambil sedikit menunduk sopan.

"Ah kau yang diceritakan anak-anak, jika Chiki punya seorang eonnie dokter." Jelas Tiffany.

"Ah nde!"

"Ayo ayo, tidak perlu canggung begitu!"

"Iya, kita semua ini keluarga."

"Benar itu, kita semua ini keluarga. Jadi tidak perlu sungkan begitu."

"Ah nde!"

"Hai aunty! Sepertinya kita harus segera ke meja makan, sebelum bocah-bocah nakal itu mengacau di sana!" Ucapan Lisa pun membuat membuat mereka menyudahi obrolan tersebut, dan mereka bergegas menyusul bocah-bocah yang sudah terduduk dimeja masing-masing.

Jisoo bisa merasakan kehangatan diantara mereka, sesekali dia juga ikut tersenyum melihat kelakuan bocah-bocah itu. Dan dia juga kadang menjawab saat ada yang bertanya padanya, sepertinya gadis itu masih menyesuaikan diri ditengah-tengah mereka.

𝙰𝚍𝚎𝚕𝚏é𝚜 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang