•••Dua hari setelah kejadian itu, Jennie kembali lagi menjadi gadis normal. Meskipun kebiasaannya berbelanja masih tidak bisa ia tinggalkan, tapi dirinya bisa menjauhi teman-temannya yang kemarin itu.
"Jen, kau tumben mengajakku. Biasanya setelah pulang dari kampus, kau menghilang entah kemana." Ucap temannya yang beberapa minggu ini ia lupakan.
"Maafkan aku Joy, aku dibutakan oleh sesuatu. Aku sudah menyesalinya sekarang!"
"Sebetulnya waktu itu aku ingin menasehatimu, untuk tidak terlalu dekat dengan mereka."
"Kau melihatku dengan geng sialan itu?!" Joy mengangguk.
"Kenapa kau tidak menyapaku?!" Lanjut Jennie dengan kesal.
"Aku ingin menyapamu saat itu, tapi aku sedang buru-buru karena eomma menelfonku."
"Sudahlah, lupakan!"
"Uhm.. tapi Jen, waktu kemarin Jisoo eonnie menelfonku. Dia menanyakan dirimu padaku." Ucap Joy tiba-tiba.
"Jisoo eonnie menelfonmu?"
"Iya, saat itu aku sudah tidur. Karena kau taulah, aku jika sedang ada orangtuaku pasti tidak bisa keluar malam. Dia menanyakanmu, ya aku jawab saja jika kau tidak sedang bersamaku. Lalu tiba-tiba telfonnya dimatikan begitu saja, aku bahkan sampai mengeceknya handphoneku. Karena tidak biasanya Jisoo eonnie seperti itu." Jelas Joy.
"Kau sedang tidak bertengkar dengan eonniemu kan, Jen?" Tanya Joy lagi.
Gadis itu menatap kearah sahabatnya itu, lalu menghembuskan napasnya. Karena semenjak kejadian itu, Jennie belum berani mengajaknya bicara. Atau sekedar minta maaf pada sang kakak, entah apa yang ada dipikiran gadis itu.
"Sepertinya aku sudah membuat Jisoo eonnie marah padaku."
"Kenapa? Kau ketahuan mabuk olehnya?"
"Mungkin Jisoo eonnie memang sudah tau aku sering mabuk setiap malam."
"Tunggu! Kau mabuk setiap malam?" Gadis itu mengangguk dengan pasrah.
"Banyak hal terjadi, Joy.. selama beberapa minggu ini, aku terbawa pergaulan dan dibutakan oleh kenikmatan sesaat." Jennie terkekeh diakhir kalimatnya.
"Maksudmu.. kau?"
"Yak! Jangan berpikir yang tidak-tidak, bodoh!"
"Ya kan yang aku tau tentang kenikmatan sesaat hanya itu, Jen! Tapi tidak apa-apa, jika kau memakai pengaman. Iyakan?"
Plak~
"Aduh! Kenapa kau memukul kepalaku?!" Keluh Joy sambil mengusap belakang kepalanya.
"Sudah aku bilang, hilangkan pemikiran bodohmu itu! Sudahlah, aku tidak mau menceritakannya padamu!"
"Loh kok gitu sih.. ayolah Jen, aku pasti melewatkan banyak hal tentangmu. Apalagi kita tidak pernah jalan bersama lagi!" Jennie merotasikan matanya saat mendengar ucapan sahabatnya.
"Apa yang kau tau tentang mereka." Joy sempat berpikir tentang ucapan gadis itu.
"Mereka? Ah.. teman-temanmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝚍𝚎𝚕𝚏é𝚜 [END]
Fanfiction𝔹𝕝𝕒𝕔𝕜𝕡𝕚𝕟𝕜 𝕩 𝔹𝕒𝕓𝕪𝕞𝕠𝕟𝕤𝕥𝕖𝕣 "Apakah selama ini orang tua kita memang sekaya ini, eonni?" "Atau malah kita yang sedang dibohongi oleh mereka?" "Mereka meninggalkan kita dengan kekayaan yang bahkan tidak akan ada habisnya?!" "Pukul ak...