•••Hari ini Jisoo pulang lebih cepat, karena rumah sakit tidak begitu ramai. Jadi gadis itu memutuskan untuk pulang, atau mungkin mengajak adiknya untuk pulang ke mansion.
Dia mulai muak dengan pertengkaran para saudaranya, Jennie dengan gengsinya yang besar serta kedua adiknya yang keras kepala. Maka dari itu, mungkin dengan dirinya pulang cepat dan mengajak Jennie untuk menemui adik-adiknya di mansion bisa memperbaiki sesuatu yang sudah renggang itu.
Klik~
Suara pintu apartemen terbuka, Jisoo bisa lihat jika sang adik tidak ada apartemen sekarang.
"Kemana lagi anak itu, dia akhir-akhir ini sering pergi ntah kemana." Ucap Jisoo sambil merebahkan dirinya pada sofa diruang tv, sesekali dia memejamkan matanya.
Gadis itu melirik kearah jam dinding, ternyata masih jam 5 sore. Bukankah itu rekor untuknya, karena Jisoo jarang pulang awal seperti sekarang ini. Paling sering dia pulang diatas jam 11 malam, dan jika sedang ramai pasien dia tidak akan pulang.
"Lebih baik aku mandi, lalu membuatkan makan malam untuk Jennie." Gadis itu pun beranjak ke kamarnya.
***
Berbeda dengan Jisoo, sang adik kini tengah bersenang-senang dengan para teman-temannya. Membelanjakan pakaian atau hal yang tak penting lainnya, begitulah kesibukan Jennie akhir-akhir ini.
Dan setelah belanja, gadis itu akan pergi ke club malam sampai malam. Barulah Jennie pulang ke apartemen, aktivitas itu akan selalu Jennie ulang setiap harinya.
"Jen, setelah ini kita akan kemana?" Tanya salah satu temannya.
"Aku ikut saja kemana kalian pergi, karena kalo malam aku pun sendiri di apartemen. Jadi lebih baik dengan kalian, daripada aku di apartemen." Jawab Jennie.
"Bukannya kau tinggal dengan saudaramu?" Jennie menatap kearah laki-laki yang tengah menghisap rokoknya.
"Dia pulang tengah malam."
"Kalian jarang bertemu begitu?" Tanyanya lagi.
"Aku di apartemen juga jarang bertemu dengannya, kami sarapan juga kadang tidak bersama. Kadang dia sudah berangkat terlebih dahulu, dan pulang saat aku sudah tidur. Jadi aku jarang menghabiskan waktu dengannya." Jelas gadis bermata kucing itu sambil memainkan gelas yang sudah tidak berisi lagi.
"Kau bilang dia dokter? Bukannya kau setiap malam pulang dalam keadaan mabuk, kau tidak dimarahi olehnya?" Jennie berdecak mendengar pertanyaan temannya itu.
"Bukannya aku sudah bilang, aku akan membatasinya supaya tidak terlalu mabuk. Dan sebelum tidur aku akan memberikan mulutku terlebih dahulu, gitu saja tidak tau!" Dengan kesal Jennie menjawabnya.
Jennie melihat pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya, lalu berdiri dari duduknya.
"Aku pulang deh." Sontak membuat teman-temannya menatap gadis itu.
"Masih jam 10 Jen, kau sudah mau pulang? Ini minumannya masih banyak."
"Lalu ini siapa yang bayar?" Jennie mengeluarkan beberapa lembar uang, lalu menaruhnya diatas meja tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝚍𝚎𝚕𝚏é𝚜 [END]
Fanfiction𝔹𝕝𝕒𝕔𝕜𝕡𝕚𝕟𝕜 𝕩 𝔹𝕒𝕓𝕪𝕞𝕠𝕟𝕤𝕥𝕖𝕣 "Apakah selama ini orang tua kita memang sekaya ini, eonni?" "Atau malah kita yang sedang dibohongi oleh mereka?" "Mereka meninggalkan kita dengan kekayaan yang bahkan tidak akan ada habisnya?!" "Pukul ak...