Hiraeth [Markhyuck]

Hiraeth 05

Seorang pria dewasa menatap tajam pria lain yang duduk didepannya. Hanya dengan tatapannya saja bisa membuat pria didepannya itu takut dan gelisah.

"Maaf tuan, kami belum bisa menemukan nya." Cicit nya pada pria yang menjadi sang bos besar nya. Ada rasa menyesal karena tak bisa menemukan seseorang yang sudah dicari tuan nya selama lima tahun ini.

"Pergilah, terus lakukan pencarian."

Pria itu mengangguk dan menunduk hormat sebelum keluar dari ruangan besarnya.

Mark Jung menghela nafas berat, matanya tertuju pada sebuah pin name tag seseorang yang ia cari selama ini. Tangannya menelusuri sebuah nama yang terukir apik disana.

"Lee Haechan," ucap nya dengan pelan.

Ingatannya berputar dimana ia memaksa seorang pemuda belia untuk memuaskan nafsunya. Mark mabuk saat itu, tapi ini baru pertama kali dirinya lepas kendali hingga memperkosa seseorang secara paksa. Pemuda itu punya daya tarik sendiri hingga membuat nya lepas kendali akan dirinya.

Mark ingat teriakan, berontak, dan isak tangis menyedihkan pemuda itu. Tapi tak ia hiraukan, baginya isakan pemuda itu terdengar seperti menambah nafsu birahinya semakin meninggi. Mark sampai pening saat kejantanan nya menerobos lubang perawan pemuda itu yang sempit bahkan bisa membuatnya meledak dengan cepat.

Mark juga ingat ia tidak melakukan nya hanya sekali tapi berkali-kali, tubuh mungil itu seolah menjadi candu untuknya. Semuanya terasa begitu pas dalam pelukannya.

Paginya ketika ia bangun dengan rasa pusing hebat di kepala nya. Mark ingat betul kejadian malam itu dan menoleh pada samping dimana pada pemuda yang ditidurinya semalam namun pemuda itu tidak ada. Yang ia temukan hanya pin name tag pemuda itu yang tertinggal di kamar hotelnya.

Mark segera menyuruh orangnya untuk mencari pemilik nama Lee Haechan itu pada pemilik hotel, yang ia tau pemuda itu siswa PKL di hotel ini. Mengetahui itu Mark merasakan hantaman rasa bersalah dan marah pada dirinya menyerbu hatinya. Ia memperkosa pemuda yang masih sangat belia.

Secepat mungkin Mark mencari Haechan, tak lama ia mengetahui semua asal usul pemuda cantik itu. Ia juga sudah tau dimana rumah dan tepat Haechan bersekolah.

Namun Mark merasa ragu untuk bertemu pemuda itu, lebih tepatnya ia merasa sangat rendah. Ia hanya memperhatikan pemuda itu dari jauh. Pengecut itulah nama yang disandang olehnya.

Sampai Mark harus meninggalkan Korea Selatan sementara waktu untuk ke Kanada karena kantor pusatnya bermasalah. Mark menempatkan orangnya untuk terus memantau Haechan. Tapi hari itu dimana ia menerima laporan jika pemudanya menghilang entah kemana. Setelah teman-teman satu sekolah Haechan tau tentang kehamilan pemuda nya, tentunya Mark juga dapat laporan tentang pembullyan dan pelecehan pada Haechan.

Mark marah saat itu, marah pada dirinya yang bertindak seperti pengecut hingga Haechan harus mengalami semua hal buruk itu. Seandainya ia bisa lebih berani untuk bertemu Haechan dan bertanggung jawab atas semua masalah yang dibuatnya. Tapi itu hanya seandainya karena sekarang pemuda dan anaknya tidak tau ada dimana.