Hiraeth 24

1.9K 136 7
                                    

Saat ini Mark tengah pusing dengan masalah kantor nya. Salah satu orang kepercayaan nya menjual beberapa berkas penting dan kabur begitu saja.

Karena masalah itu membuat keuangan dan saham perusahaan kacau. Sudah tiga hari ini juga Mark tidak pulang ke rumah.

"Istirahat lah Mark, kau belum tidur sejak kemarin. Pulanglah."

Lucas merasa kasihan pada pria itu yang benar benar berusaha keras memperbaiki keadaan perusahaan.

"Nanti. Aku harus menyelesaikan ini dulu."

Kembali kalimat itu yang Lucas dengar.

"Orang kita sudah berhasil menemukan jejak Mr. Shim, dia ada di Spanyol. Jauh sekali pria tua itu pergi." Lucas berdecih orang yang di hormati nya ternyata menusuk mereka dari belakang.

"Tapi masih belum tau tepatnya dimana. Setidaknya itu sedikit membuat mu lega bukan." Lucas melirik Mark yang masih berkutat dengan laptopnya.

"Tangkap orang itu hidup hidup, biar aku yang membereskannya." Aura gelap ini kembali menguar. Sudah lama Lucas tidak merasakan aura kelam itu sejak ada Haechan dan Jisung.

"Awasi semua keluarganya."

"Sudah lama tidak 'bermain' kan?"

Mark hanya menyeringai saja dengan tatapan tajam. Bagi nya seorang pengkhianat itu sangat menjijikan yang harus di musnahkan.

Sementara dirumah terlihat hening meski sudah cukup siang, tidak seperti biasanya.

"Mommy?"

Haechan langsung membuka matanya menatap Jisung yang sudah terbangun. Haechan meletakan telapak tangannya pada dahi putranya dan masih panas, bahkan bertambah panas dari sebelumnya.

Ya, Jisung demam pagi tadi. Haechan sudah mengompresnya tapi ternyata panasnya tidak kunjung turun.

"Ada yang sakit sayang?"

"Daddy belum pulang Mom?"

"Belum sayang."

Haechan tidak tau kenapa Mark tidak pulang selama tiga hari ini. Haechan juga bingung setiap kali Jisung menanyakan ayahnya terus.

Haechan terlalu enggan untuk menghubungi Mark. Meski hubungan keduanya sudah terbilang baik, namun tidak cukup dekat.

"Jiji rindu Daddy. Daddy kenapa tidak pulang pulang Mommy?"

"Daddy pasti pulang kok. Baby makan dulu yuk, minum obat lagi."

Dengan hati hati Haechan mendudukkan putranya. Jisung disandarkan di dada nya dan mulai menyuapi anaknya.

Bocah ini tidak mau diajak ke rumah sakit. Takut sekali dengan jarum suntik. Dan Haechan tidak bisa memaksa meski ingin. Jisung akan menangis nanti.

Tes!

Tetesan berwarna merah itu membasahi baju putih Jisung. Haechan panik saat Jisung mimisan.

"Mommy kepala ku pusing."

Haechan menangis langsung menelpon seseorang untuk datang. "Jeno tolong aku, Ji-jisung dia berdarah..." ucapnya panik.

•••••

Pada saat mengetahui anaknya masuk rumah sakit Mark tengah mengadakan meeting penting. Namun pria itu segera berlari keluar ruangan untuk ke rumah sakit secepat mungkin.

Lucas yang melihat tau betul temannya itu langsung tangkap mengambil alih meeting.

Kaki panjang Mark dibawa berlari dilantai rumah sakit menuju ruangan Jisung dirawat.

Hiraeth [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang