Hiraeth 12

2K 153 3
                                    

Mata bulat itu terbuka menampilkan kelereng hitam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata bulat itu terbuka menampilkan kelereng hitam nya. Jisung mengerjap, menatap sekitar merasa asing dengan kamar yang ditempati nya.

"Mommy?" Jisung bangun dari tidurnya menatap keseluruhan kamar dan tak menemukan ibunya.

Jisung ingat kejadian saat dirinya tak sadarkan diri disekolah tadi. Saat ia sedang menunggu ibunya ada seorang pria yang Jisung ingat pernah membantunya di kamar mandi saat di pernikahan aunty Renjun.

Pria itu mengajaknya berbincang sebelum mengajaknya untuk di antar pulang. Namun Jisung menolak, ia ingat ucapan ibunya agar jangan sembarangan menerima bantuan orang asing, bisa saja itu orang jahat.

Namun Jisung tergiur saat pria itu - Mark - akan memberitahu tentang ayahnya. Awalnya Jisung tak percaya tapi saat Mark memperlihatkan name tag ibu nya membuat bocah itu percaya jika Mark mengetahui banyak hal tentang Ibu dan ayah nya.

Jisung mau di ajak pulang bersama. Di dalam mobil ia terus bertanya tentang ayahnya pada Mark.

"Uncle siapa Daddy Jie sebenarnya? Apa uncle tau?"

"Iya, uncle tau sayang."

Binar hitam kelereng nya menatap Mark dengan semangat. "Siapa uncle? Katakan?"

Mark menarik bibirnya senang. "Jika uncle bilang Daddy mu adalah uncle kau percaya?"

Jisung terdiam menatap Mark lekat lekat, mencari tau apakah pria didepannya ini berbohong. Namun Mark tak menemukan kebohongan, wajah Mark sangat serius.

Lalu kepalanya menunduk, memainkan jemarinya. Sudah dikatakan Jisung itu anak yang pintar.

"Daddy kemana saja? Kenapa meninggalkan Jiji dan Mommy?"

Marm menghentikan mobilnya dan mengusap rambut hitam putra nya. "Maafkan Daddy sayang, Daddy tidak bermaksud meninggalkan mu. Tapi ada alasan yang tak bisa Daddy beritahu padamu."

"Namun saat kau besar nanti kau akan mengerti boy."

Jisung terus menatap Mark, tentunya ia senang tau bagaimana ayahnya. Ada banyak teman temannya yang mengatakan jika dirinya tak punya ayah. Tapi mereka salah, ia punya ayah.

"Daddy boleh memeluk mu sayang?"

Jisung berkaca kaca lalu segera memeluk tubuh besar ayahnya. Menangis keras disana, bagaimana pun Jisung hanya lah anak kecil se-dewasa apapun dirinya. Anak kecil yang juga ingin seperti teman temannya yang memiliki keluarga lengkap.

"Daddy. Hiks~"

Mark ikut menangis memeluk erat putranya. Selama lima tahun hanya membayangkan bagaimana rasanya memeluk buah hatinya. Ternyata rasanya sangat menyenangkan.

"Iya sayang ini Daddy."

"Maafkan Daddy baby." Tubuh Jisung melemah setelah Mark menyuntikan obat tidur. "Tidurlah sayang, Daddy akan memperbaiki semuanya. Daddy menyayangi mu."

Hiraeth [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang