Suasana canggung tercipta sejak sepuluh menit yang lalu. Hening, hanya suara mesin mobil yang terdengar.
Mark sesekali melirik pada Haechan tengah menatap keluar jendela, tangannya bahkan sampai berkeringat dingin saking gugupnya saat ini.
Karena ini kali pertama mereka hanya berdua dalam waktu yang lama. Mark senang dengan rencana putranya agar ia mengajak Haechan keluar seharian ini untuk kejutan Haechan nanti. Tapi ia juga gugup seperti pria remaja yang pertama kali berkencan.
Mark berdehem sebelum membuka pembicaraan. "Haechan, mungkin ada tempat yang ingin kau kunjungi?"
Mark memejamkan matanya merasa malu karena kosa-katanya sangatlah berantakan tadi. Jika Lucas disini pasti pria itu sudah menertawakan nya keras-keras.
Haechan meliriknya mengulum senyum dengan kegugupan Mark, sebenarnya dirinya juga gugup namun sebisa mungkin menguasai nya.
"Tidak, aku tidak cukup tau daerah Korea."
Otak pintar Mark segera berputar untuk membawa Haechan ketempat yang indah atau menyenangkan. Ia ingin kencan pertama nya ini membekas di benak prianya. Kencan? Ya, biarlah Mark menganggapnya seperti itu.
"Bagaimana jika ke Lotte World?"
"Terserah dirimu saja Jung, aku- percaya pada mu," ucap Haechan dengan sedikit jeda.
Senyum Mark semakin lebar, ia berharap ini akan menjadi langkah awal yang bagus untuk hubungan keduanya.
Sesampainya di Lotte World yang ramai mengingat ini waktu weekend.
Haechan memperhatikan pria didepannya seksama terlihat berbeda, jika biasanya pria itu memakai kemeja dan jas kerja nya terlihat serius dan angkuh namun saat ini Mark mengenakan kaus lengan pendek hitam dilapisi jaket dan celana jeans. Terlihat lebih muda dan tampan. Eh.
Merasa Haechan tak disampingnya Mark menoleh dan terlihat Haechan berjalan dibelakangnya pelan sekali seraya menatapnya. Mark menjadi tidak percaya diri karena pakaian nya, ini Jisung yang memilihnya anak itu bilang harus berbeda untuk kencan pertama jangan mengenakan kemeja atau jas nya.
Masalah nya dari ribuan pakaian miliknya hanya beberapa saja kaus dan jaket, selebihnya kemeja dan jas formal. Apa pakaian nya sekarang jelek dan Haechan merasa tak mau berjalan disampingnya.
"Haechan ada apa? Apa pakaian ku aneh? Aku terlihat jelek?" tanya Mark dengan tatapan khawatir.
Haechan mengerjapkan matanya tersadar sejak tadi terus menatap Mark, dengan malu ia menggeleng.
"Tidak, tidak apa. Hanya saja kau terlihat berbeda." Gumam Haechan pelan.
Mark tersenyum, merasa tenang saat akan pakaian nya. "Ku kira aku terlihat aneh mengenakan ini, aku akan menciumi Jiji jika itu terjadi karena dia yang memilihkannya."
"Jiji?" tanya Haechan tak percaya.
"Iya, bocah itu yang memilihkannya untuk ku. Dia bilang 'Daddy harus tampil beda, jangan mengenakan kemeja dan jas terus.' begitu katanya."
Haechan terkekeh saat Mark meniru suara Jisung. Mark yang melihat itu ikut tersenyum. "Ayo masuk. Maaf jika ramai, tapi aku akan menjaga mu. Boleh aku memegang tangan mu?"
Haechan terdiam sejenak sebelum mengangguk, menerbitkan senyum tampan di wajah Mark. Segera tangan besarnya menangkup habis tangan kecil Haechan. Berjalan bergandengan masuk ke wisata permainan itu.
Ramai, ada banyak orang yang tengah berlibur sejenak dari masa sibuknya. Haechan mengingat-ingat kapan terakhir kali dirinya masuk ke wisata permainan seperti ini. Seperti nya sudah lama sekali saat masa sekolah atas nya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth [Markhyuck]
FanfictionRemake story!!! Original story by @imyour_jie ••••• Hiraeth memiliki arti yakni kerinduan atau keinginan yang tulus dari rasa penyesalan. Penyesalan yang tak berujung bagi Mark Lee untuk seorang pria cantik yang sudah ia hancurkan masa depannya. Bu...