BAB 4

907 62 4
                                    

Otakku menolak bergerak, tapi pria yang aku yakini sebagai Argen menyipitkan matanya.

“Kenapa kamu berhenti bicara?”

Dia benar-benar mirip Argen, haruskah saya mengganti judul yang saya gunakan sekarang?

Namun, sulit untuk mengubah judul yang saya gunakan karena kemungkinan orang tersebut bukan Argen.

“—Kupikir kamu perlu memeriksa rantainya.”

Pada akhirnya, saya memilih untuk tidak memanggilnya dengan gelarnya sama sekali.

Berbeda denganku yang sedang berpikir keras tentang judulnya, pria itu hanya tersenyum bahagia seolah dia tidak mempedulikannya.

“Sejauh ini para pelayan tidak kompeten, tapi pelayan ini sepertinya berguna.”

"Itu tidak benar. aku tidak berguna. Lihat, aku menjatuhkan mangkuknya dan aku canggung.”

“….”

Aku segera menarik garis kalau-kalau pria di depanku ingin aku bekerja sebagai pelayan eksklusif Richard.

Saya pikir salah satu pelayan menjadi pelayan yang berdedikasi dalam cerita aslinya, tapi saya tidak dapat mengingatnya dengan baik.

'Selama itu bukan aku.'

“Kamu anak yang aneh. Jadi begitu. Saya akan memeriksa apa yang Anda lihat dan menyampaikan kata-kata Anda kepada Marquis.”

—Aku pikir dia adalah Argen.

Tapi saya tidak bisa yakin seratus persen. Lagipula, kalau dipikir-pikir, tidak ada alasan untuk menipuku.

Meski begitu, menurutku dia bukanlah seorang kepala pelayan.

“Ya, saya harap semuanya bisa diselesaikan dengan baik.”

Selama dia bukan Argen.

Saya membungkuk kepada pria itu dan berbalik.

“Tunggu, pembantu.”

"Ya?"

Kenapa kamu menahanku seperti itu?

"Siapa namamu?"

“—Kupikir orang-orang di sekitarku memanggilku Rosie.”

“Kamu menyebutkan namamu dengan cara yang unik. Aku akan mengingatnya.”

Mengapa saya?

Aku berkedip penasaran, dan pria itu tersenyum bahagia.

—Sungguh orang yang aneh.

Secara naluriah saya berpikir bahwa saya tidak ingin terlibat dengannya, jadi saya mundur selangkah.

“—Kalau begitu aku akan pergi.”

Aku segera menghilang dari pandangan pria itu.

Itu adalah hari yang melelahkan.

Pikiranku dipenuhi dengan pikiran tentang berbaring di tempat tidur.

Saat aku hendak memasuki kamarku, aku melihat para pelayan yang ada di dekatnya dan memulai percakapan.

"Halo."

Aku tersenyum cerah dan mendekati mereka.

Sebelum beristirahat di kamar, saya pikir akan lebih baik jika saya mencari tahu lebih banyak tentang tubuh yang saya miliki.

******

Siapa saya?

Kedengarannya seperti pertanyaan filosofis, namun ini adalah pertanyaan yang serius.

OBSESI DUA COGAN BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang