OBSESI DUA COGAN BL

Bab 100

Apa yang saya dengar sekarang?

Bahkan ketika Richard perlahan merapikan rambutku yang berantakan dengan tangannya, aku masih terlalu terkejut untuk melakukan apa pun.

Baru setelah Richard melepas poniku dan mencium keningku barulah aku sadar.

Tidak, ini tidak masuk akal, bukan?

Anda harus mengatakan itu kepada karakter utama yang mengurung Anda. Kenapa kamu mengatakan itu padaku!

"Itulah kenapa aku bilang jangan melepas topengmu, tapi kamu nampaknya cukup terkejut."

"...Kenapa kamu datang untuk menangkapku?"

Seseorang mungkin telah datang dari Evantes, yang ingin menangkapku sekarang.

Itu adalah momen yang sangat kritis, tapi aku tidak bisa membiarkan Richard menahanku seperti ini.

"Kamu tidak pernah melepas topengmu di depanku, tapi di depan orang lain kamu melepasnya begitu saja."

Dia tampak kecewa, dan itu sulit dimengerti.

"Jangan membuatku tertawa dan lepaskan ini."

"Mengapa saya harus melakukan itu?"

Saya kehilangan kata-kata ketika dia begitu percaya diri.

"Apakah kamu berbicara dengan waras?"

"Bagaimana jika aku waras atau tidak?"

Omong kosong macam apa ini?

"Mulai sekarang, aku akan membawamu, penjahat Nona Rosie."

"Siapa penjahatnya?"

"Kalau begitu, bolehkah aku menyerahkanmu pada Marquis Evantes?"

Melihatku terdiam, Richard tersenyum.

"Kau tahu, aku tidak menghindarinya karena aku seorang penjahat."

"Kemudian?"

"Itu, kamu melarikan diri—"

Aku ingin bilang kamu kabur, tapi aku tutup mulut.

Pada hari itu tiga tahun lalu, aku teringat saat aku mengkhianatinya.

3 tahun adalah waktu yang cukup lama.

Cukup untuk mengaburkan bekas luka dan jejak masa lalu.

Kadang-kadang saya tiba-tiba teringat sesuatu dari masa lalu, tapi kemudian saya melupakannya dan beralih ke pemikiran lain.

Begitulah selama 3 tahun bagi saya.

Pada awalnya, tidak lama setelah mengkhianati Richard, saya merenungkan momen itu dan terus memikirkannya.

Ekspresinya yang terdistorsi dan kata-kata terakhirnya.

Kata-kata bahwa dia akan mengingatku terus terngiang-ngiang di telingaku dan menyiksaku.

"Katakan padaku, Rosie. Kenapa kamu berhenti bicara?"

Dia tahu apa yang saya bicarakan.

'Aku merasa kasihan tentang itu, tapi....'

Lagi pula, aku tidak bisa terus-menerus menahannya.

Ya. Itu menyakitkan, saya merasa tidak enak badan, dan saya menyesalinya. Tapi aku tidak bisa terikat seumur hidupku karenanya.

Bahkan jika aku kembali ke masa itu, aku akan membuat pilihan yang sama.