Aku memutar punggungku dan mencoba melepaskan diri dari pelukannya, tapi Dylan tidak mau melepaskanku.
Saya tidak bisa menahannya.
Maaf, tapi saya sedikit sibuk saat ini.
"...Hey kamu lagi ngapain...!"
Aku bersandar kembali ke pelukan Dylan. Aku bisa merasakan tubuh Dylan kaku.
Aku menarik napas dan mengepalkan tanganku.
Aku minta maaf, sungguh. Saya sedikit sibuk.
Puk!
Begitu perhatian Dylan teralihkan, saya memukul perutnya.
"Uh."
Dylan mengeluarkan erangan yang menakutkan, dan kekuatan di lengannya yang memegang pinggangku secara alami mengendur.
Aku melepaskan diri dari pelukannya, meminta maaf padanya dalam hati, dan mencoba melarikan diri, tapi—.
"...."
"...Kemana kamu pergi?"
Dylan meraih perutku dan memegang tanganku dengan tangannya yang lain.
Lepaskan saya! Aku tidak punya waktu untuk bermain denganmu!
Itu dulu.
"...Apa itu?"
Dylan melihat ke atas tangga dan bergumam kosong.
Aku mengikutinya dan mengalihkan pandanganku.
—Richard, yang kehilangan akal sehatnya di tangga, turun dengan mengancam.
Sejujurnya, itu agak menakutkan.
—Tidak ada yang bisa kulakukan mengenai hal itu.
Aku mengangkat tanganku untuk menutupi mata Dylan.
"...Apa yang sedang kamu lakukan?"
Dylan mencoba melepaskan tanganku, tapi aku memegang matanya erat-erat seolah ingin mencabutnya.
"Ehem. Hei, Tuan Muda, kita berada dalam situasi yang sangat berbahaya saat ini, bukan?"
"Situasi yang berbahaya?"
"Bagaimanapun, ini salahmu sehingga terjadi seperti ini, jadi kamu perlu memberiku waktu. Saya akan segera menelepon seseorang."
"Apa?"
Aku melepaskan tangan yang menutupi mata Dylan dan mendorong punggungnya.
"Apa yang kamu-"
"Jangan biarkan dia kabur. Akan lebih baik jika Anda membiarkan dia memikirkan masalahnya sendiri. Tunggu sebentar!"
Saya baru saja berlari.
Jika Dylan tidak menangkapku sejak awal, aku pasti sudah tiba untuk menelepon seseorang sekarang.
Sayang sekali.
Namun, begitu aku meninggalkan paviliun, aku melihat Yurtha bergegas ke arahku dari jauh. Apa yang kamu lakukan lagi!
"Nunim, kamu baik-baik saja?"
"...Oh tidak. Anda tepat waktu. Anda harus pergi ke paviliun sekarang."
"Ya?"
"Buru-buru!"
Aku menampar punggung Yurtha dengan adil saat aku mendorong punggung Dylan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI DUA COGAN BL
RomanceNovel Terjemahan Don't repost!!!! hanya untuk bacaan pribadi biar bisa baca offline Bukan Cerita BL Ceritanya Rosie isekai ke Novel BL terus diobsesiin sama dua cogan itu. Ada Richard si tahanan, ada Yurtha kakak Rosie, dan Argen yang semua cowok it...