Bab 150

19 1 0
                                    

Dia masih kecil, berumur 10 tahun.

Dia benci rumahnya yang berbau apek.

Tidak ada seorang pun di lingkungannya yang berpakaian lusuh seperti dia.

Pada kesempatan yang jarang terjadi ketika dia mempunyai kesempatan untuk mengenakan sesuatu yang bagus, pakaian itu dengan murah hati diberikan kepadanya oleh seorang tetangga yang merasa kasihan padanya.

Ibunya sangat gembira menerima pakaian tersebut, mengatakan bahwa putrinya sudah kebesaran dan tidak muat lagi.

Gadis itu tidak mengerti.

Apa yang kamu sukai dari memakai pakaian yang dibuang orang lain!

'Mengapa aku dilahirkan sebagai putri ibuku?'

Jika tidak, saya bisa lebih menikmati hidup.

Gadis itu ingin terlahir sebagai gadis bangsawan dari keluarga kaya raya.

Dia melihat wanita bangsawan lewat dengan gaun cantik di jalan.

'Cantik.'

Gadis itu juga ingin memakai gaun seperti itu suatu hari nanti.

Hari itu, Rosie pergi ke air mancur di mana mereka mengatakan bahwa jika Anda membuat permintaan, itu akan terkabul, dan dia berdoa dengan sungguh-sungguh.

Tolong jadikan saya kaya juga.

Itu adalah keinginan yang umum, tidak ada yang istimewa, sama seperti anak-anak seusianya.

*****

"... Kamu adalah Rosie."

Rosie yang asli sebelum aku merasuki tubuh itu.

"Apakah begitu?"

Senyuman terhapus dari wajah Rosie, hanya menyisakan rasa dingin.

"Aku mencuri tubuhmu... Apakah karena kamu tidak bisa menikmati apa yang seharusnya kamu nikmati?"

Dia menatapku dengan wajah yang sangat tanpa ekspresi.

"Dan menurutku kamu salah paham tentang sesuatu, tapi aku bukan Rose. aku memiliki..."

"Apa gunanya berbicara dengan gadis yang bahkan tidak bisa mengingatnya?"

Dia bergumam putus asa, tapi kemudian matanya berbinar.

"Tidak tidak tidak. Aku punya yang bagus, aku akan membantumu mengingatnya."

"Apa?"

"Aku membacakan mantra. Mantra itu, aku akan mematahkannya."

Sebelum aku bisa menyetujuinya, dia menarikku berdiri.

Aku mencoba menarik diri dalam kemarahan, tapi ada suatu kekuatan yang menahanku.

'Kekuatan apa...'

Aku pernah merasakannya sebelumnya, tapi dia kuat sebagai seorang pria.

"Apa itu?"

"Mengapa..."

Lalu, tiba-tiba, terdengar kegembiraan dalam suaranya.

"Mantranya telah dipatahkan."

"...Mantranya rusak?"

Saya pikir ingatan Rose akan muncul di benak saya satu per satu, tetapi apakah Countess Millard merapalkan mantranya pada saat itu?

Namun, semua kenangan itu tidak terlintas di benakku.

"Lalu kenapa kamu tidak ingat? Mantranya telah rusak, tapi kenapa...!"

OBSESI DUA COGAN BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang