"Kudengar ada pelayan bernama Rosie di sini..."
"Dia juga tidak ada di sini kali ini?"
"Kudengar dia pergi ke sini—"
Dylan, Dylan, Dylan, argh, Dylan!
Hentikan, dasar bajingan gila.
Sudah berapa hari ini?
—Aku bersembunyi di balik pohon dan memikirkan itu.
Aku berharap tubuhku yang terjepit di antara pepohonan dan rerumputan bisa tersembunyi seluruhnya.
"Tidak disini..."
Dylan akhirnya pergi, mengira aku tidak ada di sana.
Saya hampir tidak bisa bernapas lega.
Ini melegakan.
Karena Dylan bukanlah seorang transenden seperti Yurtha.
'Jika pria itu transenden, dia akan menyerbu ke arahku dengan aroma dan hal-hal lain—'
Memikirkannya saja membuatku merinding.
Setelah ini, haruskah aku memakai kantong roti saat berkeliling—.
Saya ingat bagaimana koki memberi saya sekantong roti dan menatap saya dengan kasihan.
Dia mungkin merasa tidak enak karena saya bersembunyi di mangkuk besar, jadi koki memberikannya kepada saya karena kasihan.
'Tidak, aku tidak ingin menjadi seburuk itu.'
Apakah salah menelepon Dylan?
...Berkat itu, ada baiknya pihak Yurtha sudah tenang, tapi dia selalu mencariku seperti ini.
"Apa yang kamu lakukan disana?"
Aku tidak bisa bangun dan masih bersembunyi di semak-semak, dan suara pelan terdengar dari atas kepalaku.
Dalam sekejap, seluruh tubuhku menegang.
Aku tidak bisa bernapas dan menoleh.
"Kamu mengagetkanku."
"Apakah kamu begitu terkejut aku ada di sini, Nunim?"
"Bukankah normal jika terkejut saat seseorang memanggilku dari atas saat aku bersembunyi...?"
"Orang normal akan melakukan itu."
Ya, aku senang kamu transenden.
Yurtha menunjukkan sosok orang tulen yang kurang empati.
Aku menghela nafas dan mencoba berdiri. Tapi pada saat itu—.
"Aku ditakdirkan."
"...Tidak ada!"
"Aduh!"
Aku terjatuh ke samping sambil memegangi kakiku.
Yurtha berlari setelah terkejut, tapi aku mengerutkan kening dan menjabat tanganku.
Jangan datang! Jangan datang!
Sensasi kesemutan menyebar kemana-mana, seperti kembang api yang meledak dari kaki yang mati rasa.
...Aku akan mati.
Aku berjongkok terlalu lama untuk menghindari Dylan.
Akibatnya, kaki saya mati rasa parah.
Mungkin inilah tujuan Dylan.
'Lain kali kita bertemu, aku akan membunuhmu.'
Berapa lama kamu akan menyiksaku?
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI DUA COGAN BL
RomanceNovel Terjemahan Don't repost!!!! hanya untuk bacaan pribadi biar bisa baca offline Bukan Cerita BL Ceritanya Rosie isekai ke Novel BL terus diobsesiin sama dua cogan itu. Ada Richard si tahanan, ada Yurtha kakak Rosie, dan Argen yang semua cowok it...