☆☆
Mereka sampai di halaman rumah dengan wajah yang masih bersedih. Membuat Rokayah dan Nur yang saat itu sedang berada di belakang dapur menjadi bertanya-tanya.
"Aya naon?"
( Ada apa? ) tanya Rokayah pada Ratna."Abu tos maot, mak."
( Abu sudah mati, mak ) jawab Ratna berusaha tegar.Sedangkan Yasmine kembali terisak-isak menahan tangis. Ratna dekap bahu nya.
Walau Rokayah dan Nur hanya tau abu itu kucing liar di hutan, mereka turut berduka, terlebih lagi karena melihat Yasmine nampak se sedih itu.
"Anteur non Yasmine ka kamer na we!" ujar Nur.
( Antar non Yasmine ke kamar nya saja! )"Iya, bu.." sahut Ratna.
Di dalam rumah, langkah Andrew terhenti kala melihat Yasmine dan Ratna berjalan menuju kamar.
"Selalu bersamanya terus! Apa sih yang membuat Yasmine lebih memilih menghabiskan waktu bersama babu miskin itu dibanding bersama ku?" gerutu Andrew kesal pelan.
Kemudian balik badan, dan baru berjalan tiga langkah, dia dikejutkan kehadiran nona Zhao."Ada apa Andrew?" tanya nona Zhao.
"Eh, nyonya Zhao..
Tidak apa-apa." jawabnya disertai senyuman.Di kamarnya, Yasmine masih menangis terisak-isak. Dalam benaknya masih terbayang detik-detik abu sebelum menutup mata untuk terakhir kali. Hewan kesayangannya harus kehilangan nyawa secara mendadak dan mengenaskan seperti itu. Ratna setia duduk menemani di samping, sembari menggenggam tangannya.
Dengan terisak-isak, Yasmine bertanya, "Hiks. Bagaimana bisa abu seperti keracunan begitu?"
Wajah Ratna mengernyit kaget. 'Seperti keracunan?'
"Apa reaksi keracunan akan seperti itu?" tanya nya sangat penasaran."Iya.." ucap Yasmine yakin.
"Aku baru terpikir begitu. Tapi, jika memang benar dia keracunan, kira-kira dia keracunan apa?"Tiba-tiba Ratna teringat saat berpapasan dengan andrew siang tadi. Perhatiannya sempat tertuju pada pakaiannya ketika melihat ada sesuatu seperti beberapa helai bulu di kemeja hitam pemuda itu.
"Apa kau lihat-lihat? Babu tidak sopan!" bentak andrew tak suka pada saat itu.
'Warna bulu nya abu-abu. Apakah bulu-bulu itu milik abu? Jika bukan, disini tidak ada hewan peliharaan apapun. Selain hanya abu di dalam hutan. Dan bukankah baru kali ini Andrew terlihat berada di halaman belakang? Apa yang telah dia lakukan?' pikiran Ratna sekarang penuh oleh pertanyaan itu.
"Kepalaku terasa pusing, Ratna.." keluh Yasmine kemudian.
"Mungkin kecapean menangis. Kamu istirahat tidur saja sebentar.." katanya sembari membaringkan kepala Yasmine di bantal.
Yasmine peluk lengan kekasihnya. "Kamu temani aku sampai tertidur, ya.."
"Iya, sayang.. Tidur..!" Ratna belai lembut kepala sang kekasih. Terus berulang, sampai Yasmine mulai terlelap tidur.
Batin Ratna, 'Pemuda itu mencurigakan! Aku harus kembali ke hutan untuk memeriksa sesuatu!'
Hampir setengah jam berlalu. Setelah keluar, Ratna tutup kembali pintu kamar Yasmine amat pelan-pelan, agar tidak menimbulkan suara.
"Ratna?" suara nona Zhao muncul di samping kiri nya.
Ratna tersenyum menyapa.
"Selamat sore, nyonya.""Iya, selamat sore. Habis apa kamu?" Mata nona Zhao tampak selidik memandang Ratna.
"Tadi kata non Yasmine kepalanya sakit. Dan saya sarankan istirahat. Dia meminta saya menemaninya sampai tertidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Something [END]
Tiểu Thuyết ChungYou're a sunday morning kind of beauty Hindia Belanda, Jawa Barat, Tasikmalaya. 1943. Tidak ada yang tau, jika seekor kucing liar hadir, menjembatani mereka berdua pada suatu takdir. Sesuatu diantara dia & dia, sesuatu diantara mereka & kehidupan. Y...