☆☆
Kereta terus melaju menyusuri rel. Sesekali jembatan diatas hamparan sawah dan bukit akan dilalui, menghadirkan pemandangan panorama alam jalur kereta yang eksotis, indah. Juga melewati jalur rel kereta di perkotaan yang nampak mencekam dengan kondisi toko, rumah, atau bangunan umum yang hancur. Baik dibakar atau dirusak. Bendera merah putih biru milik belanda, kini birunya telah hilang dirobek. Dan berkibarlah bendera merah putih Indonesia.
Dibalik jendela kaca kereta, Yasmine meratap sedih keadaan diluar yang tampak mencekam..
'Hindia Belanda ku..'Tiba-tiba, dia teringat kotak pemberian Akio. Kotak yang tetap berada di atas pangkuan pahanya sedari tadi.
Merasakan bahunya menjadi berat, dia menoleh ke samping. Tersenyum menemukan Ratna telah tertidur entah sejak kapan.
Dia buka kain itu, tampak lah sepucuk surat dan kotak bekal makan. Di dalam nya terdapat empat bungkus biskuit tentara, sebotol air minum, dan dua bulatan nasi kepal yang diselimuti rumput laut. Seketika Yasmine merasa perutnya mulai lapar. Dia potong satu bulatan nasi kepal itu, dan memakannya setengah. Rasanya enak. Sambil terpikirkan, betapa baik dan tulus nya Akio.
Sungguh, dia tidak menyangka perhatian, kebaikan Akio sejauh ini.
Sepucuk surat itu pun dia baca. Isinya tidak panjang. Hanya satu paragraf. Namun tetap berkesan di hati Yasmine, bagaimana kalimat itu tertulis dengan apik dari lubuk hati Akio. Akio menyampaikan tentang kebahagiaannya bertemu Yasmine. Meminta maaf atas setiap hal yang tidak berkenan di hati Yasmine, dan mendoakan keselamatan Yasmine dan Ratna. Tak ada kata berakhir tentang hubungan mereka. Tapi yang pasti, keadaan yang terjadi sekarang sudah menjadi penanda berakhir hubungan mereka.Yasmine termenung tentang pengalamannya selama menjadi tawanan Jepang, dan mengenal sosok Akio.
Hah.. Yasmine tidak tau akan bagaimana nasib nya dengan Ratna di kamp, kalau takdir pertemuannya dengan Akio berbeda.
Jika kelak suatu saat di masa depan nanti mereka berdua ditakdirkan berkesempatan menjalin komunikasi kembali, Yasmine ingin berteman dengan Akio, dan membalas kebaikan nya.Kepala Ratna bergerak. Dia terbangun dari tidur.
"Ratna..? Kamu sudah bangun?"
"Hm.. Iya.. Kita sekarang sudah dimana?"
Kepala Yasmine menengok ke jendela. Hanya pepohonan dan kebun yang dia lihat, lalu kereta memasuki terowongan.
"Aku tidak tau.
Apa kamu lapar? Kita ada makanan,"Ratna anggukan kepala.
Cahaya kembali terlihat setelah kereta keluar dari terowongan.
Yasmine berikan air minum dahulu pada Ratna, lalu memberikan nasi kepal.
Sepertinya, Ratna memang lapar sekali. Nampak dari bagaimana dia melahap besar nasi itu.Selesai mengunyah, dia bertanya, "Apa ini pemberian Akio?"
"Iya, Ratna.."
"Semoga Akio dalam perlindungan Tuhan."
"Amin..."
Melewati dingin nya malam di kereta, keesokan pagi warga Belanda telah sampai di stasiun kereta api Manggarai, kota Batavia. Warga Belanda turun dari kereta, disambut oleh kelompok perempuan dari Belanda, masih dalam naungan NERKAI.
* Dulu, Belanda membentuk Palang Merah di Hindia Belanda dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI)
Mereka membagikan segelas cokelat panas, roti, dan makanan ringan pada para warga Belanda. Kursi-kursi sudah banyak berjejer rapih untuk tempat duduk para warga Belanda beristirahat.
Pelan-pelan, Ratna seruput cokelat panas nya."Kamu suka?" tanya Yasmine.
"Suka.. Enak!"
Setelah Yasmine selesai meneguk habis cokelat panas, dia terkesiap kala mendapati wajah seseorang beberapa meter di depannya. Begitu pula dengan orang itu yang sempat terdiam melihat Yasmine dan Ratna, kemudian lari menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something [END]
General FictionYou're a sunday morning kind of beauty Hindia Belanda, Jawa Barat, Tasikmalaya. 1943. Tidak ada yang tau, jika seekor kucing liar hadir, menjembatani mereka berdua pada suatu takdir. Sesuatu diantara dia & dia, sesuatu diantara mereka & kehidupan. Y...