☆☆
Keesokan hari.
Mobil Ford standar tudor tahun 1940 an melaju tenang di jalan perbukitan teh. Lagu Rhoma Irama berjudul Sayang mengalun merdu dari tape musik mobil yang disetel Endang.
Hari ini Endang mengantar Ratna dan Yasmine berkunjung ke rumah Cucum di Taraju. Biarpun Endang sudah berusia tujuh puluh empat tahun, dia masih ingat betul arah jalan alamat.
Sepanjang jalan, sambil mendengarkan lagu, Ratna dan Yasmine begitu menikmati pemandangan perkebunan teh dan perkampungan warga yang baru, disini sudah tidak se sepi dulu.
"Ini lagu-lagu siapa, mang?" tanya Ratna yang sedari tadi ikut menikmati lagu salahsatu penyanyi kesukaan mang Jaja.
"Rhoma Irama, non. Penyanyi hits! Serba-serba pisan pokok na mah. Sutradara, pencipta lagu, main film," jawab mang Endang.
Ratna mengangguk. "Oh.."
Sampai. Rumah Cucum sekarang sudah memiliki dua tetangga. Penampakannya masih tampak tidak jauh berbeda dengan dulu. Terlihat, ada seorang laki-laki muda di depan rumah sedang memotong kayu bakar. Dia bangkit keheranan ketika melihat kemunculan dua orang asing berwajah non pribumi ke rumah nya.
"Punten.." sapa Ratna dan Yasmine.
Dia kaget mendengar sapaan mereka yang berbahasa Sunda.
"Sumuhun. Anda cari siapa ya bu?"Ratna menyahuti, "Bi Cucum nya ada? Saya Ratna dan ini Yasmine."
Laki-laki itu terkesiap kaget.
"Ada.. Saya panggil dulu ke dalam,"
Bersama wajah terkejutnya dia bergegas pergi ke dalam rumah."Apa dia Hadi?" tanya Yasmine pada Ratna.
Dia paling ingat mata seseorang."Mungkin.. Saya baru sadar dia mirip bi Cucum ya,"
Tak lama dari balik pintu keluar lah laki-laki muda tadi bersama seorang nenek-nenek. Usianya tak jauh beda dengan Endang. Memakai baju kebaya ungu muda, sarung batik, rambut abu-abu digelung rapih. Mata sayu nya melebar, memandang Ratna dan Yasmine begitu gembira.
Mereka berdua pun memandang tak percaya. "Bi Cucum..?"
"Ratna.. Non Yasmine..!" seru nenek itu yang tak lain adalah Cucum.
Mata Ratna berkaca-kaca menyambut pelukan sang bibi. Begitu pula Yasmine.
Mereka bertiga menangis haru. Bersyukur sekali masih diberi usia hingga dapat bertemu lagi."Bi Cucum..," lirih Ratna meneteskan air mata.
Cucum seka air mata Ratna.
"Kamu sehat kan Ratna..?""Sehat, bi.."
"Bi Cucum apa kabar?" tanya Yasmine.
"Baik, non.. Senang sekali saya bertemu kalian lagi. Non dan Ratna kapan ke Indonesia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Something [END]
Narrativa generaleYou're a sunday morning kind of beauty Hindia Belanda, Jawa Barat, Tasikmalaya. 1943. Tidak ada yang tau, jika seekor kucing liar hadir, menjembatani mereka berdua pada suatu takdir. Sesuatu diantara dia & dia, sesuatu diantara mereka & kehidupan. Y...