😺😺😺
Fanny Delaney, seorang dokter berusia 25 tahun. Gadis yang sering kali ditanya kapan menikah itu sangat mencintai stetoskopnya. Memiliki keluarga yang menuntut kesempurnaan. Meski begitu ia tetap merasakan kebahagiaan. Ia lebih memilih disuru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Avariella menatap ke arah cermin yang menampilkan dirinya dirias oleh beberapa pelayan. Sekarang dia tengah berada di kediaman Duke Elara yang berada di ibu kota. Tentu saja Duke Elara memiliki mansion di setiap wilayah duchy yang ada di kerajaan ini.
Hari ini adalah hari pertunangannya dengan Duke Foster. Ini adalah awal dari keterlibatannya dengan tokoh utama itu. Pertunangan ini tentunya akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Itu yang tertera di novel. Dan Avariella tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Nona, Tuan Duke dan Tuan Muda telah menunggu di kereta." Lapor Osmond yang berada di ambang pintu.
"Baiklah aku akan kesana." Jawab Avariella seraya berjalan mendekati Osmond.
Avariella berjalan menuju halaman diikuti Earla dan Osmond.
"Lama sekali kau." Ketus Egan yang berada di kereta bersama Elvin dan Ervins.
Avariella hanya mendelik ke arahnya dan langsung saja memasuki kereta yang telah dihuni oleh Duke Arlen.
Kereta dijalankan menuju Kerajaan Edelmar. Setiap bangsawan dengan gelar duke akan selalu melaksanakan pertunangan maupun pernikahan di kerajaan. Itulah peraturan yang ditetapkan oleh kerajaan.
Perjalanan hanya diisi dengan keheningan. Lain hal jika disini ada Elvin, pasti akan lebih ramai. Sayangnya hanya ada dia dan Duke Arlen di kereta ini. Duke Arlen yang terdiam memejamkan mata dan Avariella dengan pikirannya yang berkeliaran mengingat alur novel. Yang intinya dia akan mati dari awal novel. Tentu setelahnya dia tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
Hari ini dia juga akan bertemu dengan beberapa tokoh novel. Sebisa mungkin ia akan menghindari hal tersebut. Ia tidak ingin terlibat dengan mereka. Tidak akan terjadi sama sekali. Akan ia jamin hal itu.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Duke Arlen dengan mata masih tertutup.
"Tidak ada, Tuan Duke." Jawab Avariella dingin.
"Berhentilah memanggilku seperti itu, kau adalah anakku." Duke Arlen perlahan membuka netra pink miliknya.
"Baik Tuan." Jawab Avariella tidak ingin memperpanjang masalah.
Duke Arlen berdecak pelan mendengarnya. Dulu ia memang sempat menyalahkan putrinya sebagai penyebab kematian Duchess Elara. Tapi hanya beberapa saat, setelah itu kebencian itu hilang dan tergantikan oleh egonya yang besar. Ia ingin memperbaikinya sekarang. Tapi agaknya akan sedikit sulit meluluhkan gadis itu.
"Panggil aku ayah." Ujarnya seraya turun dari kereta kuda.
Avariella mengernyit heran menatap Duke Arlen yang tengah mengulurkan tangan untuk membantunya turun. Avariella tetap menerima uluran tersebut.