😺😺😺
Fanny Delaney, seorang dokter berusia 25 tahun. Gadis yang sering kali ditanya kapan menikah itu sangat mencintai stetoskopnya. Memiliki keluarga yang menuntut kesempurnaan. Meski begitu ia tetap merasakan kebahagiaan. Ia lebih memilih disuru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak, kami akan merindukanmu." Avariella menatap Elvin dan Ervins bergantian.
"Aku juga akan merindukan kalian, jadi kerjakanlah ujian kalian dengan baik." Avariella memeluk mereka berdua bergantian.
Hari ini Elvin dan Ervins akan berangkat ke akademi. Tentunya untuk ujian akademi, dan sebentar lagi mereka akan lulus dari akademi. Mungkin saja saat mereka selesai, Avariella sudah pindah kediaman, perbatasan barat tentunya. Dalam hati ia bimbang karena rasanya ia mulai nyaman disini. Tapi jika mengingat akhir kisah hidup Avariella, ia memilih pergi dari sana. Ia belum mau mati untuk kedua kalinya.
"Hati-hatilah di jalan, kirimkan surat jika kalian sudah sampai." Ujar Duke Arlen.
"Baik ayah." Ujar Si Kembar itu.
Mereka berbalik dan memasuki kereta dengan lambang keluarga Elara. Setelah kereta menjauh Avariella berbalik dan langsung masuk ke dalam mansion utama.
Avariella pergi menuju kamarnya dan melihat elang dan serigala itu tengah tidur. Ia duduk sejenak memikirkan alur novel yang bahkan belum setengah ia baca. Itupun sebagian besar ia baca acak.
Tidak mau berlama-lama berdiam diri, Avariella memilih pergi mengambil kuda di halaman belakang mansion utama. Besar sekali memang kediaman Elara ini. Tapi tak apa, ini demi kembali mengunjungi mansion utara yang sudah lumayan lama tidak ia singgahi.
Sesampainya di halaman belakang, ia menemui pengurus kuda mansion ini dan meminta untuk mengeluarkan kudanya yang dikurung oleh Duke Arlen disini.
Setelah itu ia langsung menunggangi kuda menuju mansion utara. Tujuan ia kembali ke sana tentu saja untuk mengumpulkan berkas penting restoran milik Avariella. Kenapa bukan Osmond atau Earla saja? Sebenarnya mereka sudah disana sedari tadi. Ia hanya ingin menyusul, lagipula ia tak mau satu bangunan dengan kakak dan ayah dari Avariella. Lagi pula Fawn dan juga Gavin tengah tertidur di kamarnya. Jadi dari pada ia pusing merenungi alur yang lumayan kacau, lebih baik ia melakukan hal lain. Jika dipikir-pikir alurnya memang sudah melenceng dari novelnya, bahkan ia ragu mengatakan tempat ini sama dengan novel.
😺😺😺
Setelah sampai di mansion utara, Avariella langsung memasuki kamarnya. Ia menatap sekeliling dengan tatapan datar. Disini mungkin banyak kenangan yang disimpan oleh Avariella. Tempat ini juga menjadi saksi betapa beratnya beban gadis 18 tahun itu. Dan tentu tempat ini juga saksi perpindahan jiwanya.
Avariella menggeleng pelan mengusir ingatan itu. Tak mau berlarut dalam kenangan Avariella, ia memilih membuka pintu yang berada di belakang lemarinya. Disana sudah ada Osmond dan juga Earla yang tengah memasukkan berkas yang akan dibawa beberapa hari lagi.
"Bagaimana? Apakah sudah selesai?" Pertanyaan dari Avariella menghentikan kegiatan dua orang kepercayaannya itu.
"Tinggal beberapa lagi, Nona." Jawab Earla kembali melanjutkan kerjanya.