😺😺😺
Fanny Delaney, seorang dokter berusia 25 tahun. Gadis yang sering kali ditanya kapan menikah itu sangat mencintai stetoskopnya. Memiliki keluarga yang menuntut kesempurnaan. Meski begitu ia tetap merasakan kebahagiaan. Ia lebih memilih disuru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Avariella langsung memasuki kamarnya dengan tergesa. Ia sendiri yang melarikan diri dari kediaman Foster itu. Tentu setelah Adolf tertidur. Namun ia yakin jika laki-laki aneh itu dan serigalanya membiarkan ia lolos. Dan pasti si Foster itu akan mengurungnya di saat ia sudah resmi memasuki kediamannya.
"Aku harus pergi dari sini secepatnya. Tidak peduli apapun yang terjadi aku akan lolos dan mendapatkan izin dari Duke Arlen." Gumamnya seraya menatap Gavin yang berada di balkon.
Avariella ikut berdiri di balkon sambil menatap pemandangan di depan sana.
"Menurutmu apakah aku harus pergi secara diam-diam saja, Gavin? Aku rasa akan sulit mendapatkan izin Duke Arlen." Ujar Avariella pelan.
Gavin beralih menatap Avariella, seolah dia mengerti apa yang diucapkan gadis itu. Avariella tersenyum mendapati respon seperti itu.
"Tenang saja, aku akan selalu membawamu kemana pun. Karena kau satu-satunya yang ada di dekatku, saat aku pertama kali membuka mata." Avariella berbalik memasuki kamar.
Terlihat Earla memasuki kamar setelah meminta izin padanya. Hari ini mereka akan langsung berangkat menuju kediaman yang berada di wilayah barat, Duchy Elara.
"Nona, kereta sudah siap. Anda sudah ditunggu Tuan Duke dan Tuan Muda, Nona." Ujar Earla sopan.
"Baiklah, ayo Gavin." Gavin terbang menuju pundaknya, dan bertengger di sana.
Avariella berjalan menuju halaman dengan jantung tak karuan. Setelah sampai ia melihat ada Adolf dan Fawn di sana. Tentu saja itu adalah alasan kegelisahannya.
Lelaki itu hanya menatapnya dengan tatapan datar. Fawn beralih mendekatinya yang terdiam di tempat. Serigala itu menggosokkan kepala ke gaun yang dikenakannya. Avariella sontak tersadar dari lamunannya dan beralih mengusap kepala serigala itu. Elang di pundaknya beralih terbang ke pundak Adolf.
Avariella hanya terdiam menatap heran terhadap kelakuan elang itu. Ervins saja langsung menatap tidak terima. Bisa-bisanya Elang itu langsung menyukai si Foster itu.
"Ada apa dia kesini, ayah?" Bukannya bertanya langsung, ia memilih bertanya pada Duke Arlen.
"Kau sungguh tidak sopan." Egan tidak suka dengan nada bicara adiknya itu.
"Tanyakan langsung padanya, Avariella." Duke Arlen langsung memasuki kereta diikuti oleh putra-putranya.
Sekarang hanya tinggal Avariella dan Adolf disana. Avariella berjalan mendekat ke arah laki-laki itu. Ia menatap datar pada Adolf, ada perasaan sesak di dadanya ketika menatap netra itu. Entah apa alasannya, seolah ia benar-benar takut kehilangan. Avariella menepis perasaan aneh itu dengan cepat.