20. Gulungan Surat

518 32 0
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Avariella menatap dalam diam Javen yang tengah makan malam dengan mereka. Meja yang biasanya diisi olehnya dengan Elara dan Osmond itu sekarang juga diisi oleh lelaki itu. Ia masih bertanya-tanya siapa sebenarnya lelaki itu. Tidak mungkin hanya seorang pengembara seperti jawaban Javen.

"Nona, makanlah sebelum makanan anda dingin." Earla selalu menasehatinya seperti ini.

Avariella hanya mengangguk seraya menyendokkan makan ke dalam mulutnya. Tatapannya tidak lepas dari Javen. Ia menatap tajam mata ruby khas kerajaan itu. Sebenarnya siapa lelaki ini.

"Tuan Javen bisa menghilang jika anda tatap seperti itu, Nona." Kali ini Osmond yang angkat suara.

Pengawal pribadi Avariella itu tampak heran dengan tingkah laku nonanya. Sedangkan yang menjadi objek tatapan Avariella baru mengangkat pandangannya ketika namanya disebut. Lelaki itu membalas tatapan Avariella dengan wajah bingung.

"Ada apa?" Tanya Javen tenang.

"Kau bukan hanya seorang pengembara kan?" Tanya Avariella tajam.

Earla dan Osmond ikut menatap Javen curiga. Mereka sadar dari mata merah ruby itu. Sangat jarang ada yang memiliki mata itu. Terkecuali salah satu orang kerajaan. Dilihat dari pakaiannya, Javen tidak terlihat seperti pengembara seperti biasanya. Dia lebih terlihat seperti seorang bangsawan.

Sedangkan yang sedang dicurigai hanya menampilkan raut tenangnya. Ia tengah memikirkan jawaban apa yang akan diberikannya. Mungkin lebih baik jika ia jujur, itu pikirnya.

"Aku duke dari wilayah selatan." Ia benar-benar jujur.

Kalimat yang keluar dari mulut Javen membuat seisi ruangan terkejut bukan main. Siapa yang tidak kenal dengan penguasa wilayah selatan itu. Avariella menatap tidak percaya pada Javen. Orang ini telah berbohong padanya.

"Salam hormat kepada Duke Allen." Ujar Earla dan Osmond bangkit berdiri dengan posisi menunduk.

Avariella hanya diam tak tau berkata apa. Hanya ia yang tahu kejahatan orang di depannya itu. Sedangkan Javen menyuruh kedua orang kepercayaan Avariella itu kembali duduk. Tapi keduanya memilih undur diri dari sana.

Sial, mereka meninggalkan Avariella dengan seorang pembunuh. Gadis itu panas dingin dibuatnya. Avariella beralih menatap tajam lelaki di depannya.

"Mari berkenalan lagi, aku Jasper Lieven Allen." Duke Jasper tersenyum tipis.

"Salam kenal Duke Jasper. Ada urusan apa anda berada di perbatasan barat?" Tanya Avariella tenang.

"Raja memintaku untuk memeriksa setiap perbatasan." Jawab Duke Jasper.

"Bukankah setiap perbatasan sudah dipantau oleh orang-orang setiap Duchy?" Tanya Avariella heran.

"Benar, aku juga tidak tau alasan pastinya." Jawab Duke Jasper.

I'm not MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang