5. Tokoh Utama

1.9K 98 0
                                        

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Hari ini Avariella berencana ingin berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan di daerah ini. Ia hanya akan pergi bersama Earla dan Osmond. Si kembar awalnya bersikeras untuk ikut. Tapi ternyata mereka ada jadwal latihan pedang.

Saat ini Avariella duduk di kereta yang sama dengan Earla. Ia tidak ingin sendirian, karna hal itu akan membuatnya kesepian.

"Menurutmu bagaimana dengan bisnis kita di perbatasan, Earla?" Tanya Avariella.

"Bisnis anda berkembang sangat pesat, Nona. Selain menu kita yang selalu bertukar setiap bulan, ini juga disebabkan tempat kita yang cukup strategis." Jawabannya mengingatkan Avariella kepada gadis ceroboh yang selalu meneror kata nikah padanya.

"Apa menurutmu kita bisa membuka cabang restauran lagi?" Tanya Avariella santai.

"Mungkin di dalam kerajaan ini tidak akan bisa, Nona. Disini sudah ada 9, Nona." Jawab Earla tegas.

Ia heran dengan gadis ini. Mengapa ingin membuka cabang lagi. Padahal restauran yang didirikannya sudah cukup untuk menghidupi orang-orang di duchy ini.

"Bagaimana jika kita bekerja sama dengan kerajaan lain, Earla? Kerajaan Zephyr atau Kerajaan Sandvinçh misalnya." Ujar Avariella enteng.

Avariella tau, aset kekayaannya tidak akan habis sekalipun ia mendirikan 10 cabang bisnis lagi. Ia harus mengumpulkan semua kekayaan itu untuk dijadikan pegangan kedepan setelah ia keluar dari mansion ini.

"Saya tau anda kaya, Nona. Tapi tidakkah lebih baik jika kita sedikit berhemat?" Jawab Earla.

"Dengan membuka cabang, kita akan mendapatkan keuntungan lebih banyak Earla." Ujarnya menatap keluar jendela.

"Tapi tidak mungkin dalam waktu dekat Nona. Salah satu restauran yang berada di perbatasan barat sedikit kekurangan pemasukan beberapa bulan belakangan ini, Nona." Rinci Earla.

"Bukankah seharusnya kita pindah ke sana untuk beberapa waktu, Earla?" Tanya Avariella seraya menyeringai.

Earla yang melihat itu langsung merinding. Ekspresi apa yang ditampilkan nonanya ini. Baru kali ini ia melihat sang nona berekspresi selerti itu.

"Anda ingin kabur dari mansion, Nona?" Tanya Earla tepat sasaran.

"Kau sangat mengenalku, Earla." Jawab Avariella seraya terkekeh pelan.

Earla kembali dibuat terheran dengan ekspresi nonanya itu. Pasalnya setelah kehilangan sang duchess, gadis ini tidak pernah tersenyum untuk hal apapun.

"Bersabarlah sedikit lagi, Nona. Anda tidak dapat pergi begitu saja dari kediaman." Ujar Earla setelah beberapa saat terdiam.

"Oh, aku sudah sangat menginginkan kebebasan itu, Earla." Ketus Avariella.

Ia memilih menyandarkan kepalanya ke jendela kereta kuda. Ia sempat berpikir akan mudah keluar dari sana. Ternyata cukup sulit setelah berusaha beberapa hari ini. Duke Arlen tidak akan mempermudahnya keluar dari keluarga itu.

I'm not MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang