30. Pulang

114 15 2
                                    

Happy Reading

Halaman istana Kerajaan Zephyr kali ini diisi oleh lebih banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Halaman istana Kerajaan Zephyr kali ini diisi oleh lebih banyak orang. Tentunya Keluarga Elara dan juga Adolf. Mereka tengah menyiapkan kereta untuk ke Edelmar. Sebab, Adolf akan berangkat ke perbatasan timur secepatnya. Dan Duke Arlen juga harus mengurus Duchy Elara.

"Avariella, apakah kau tidak bisa menetap di sini lebih lama?" Tanya Ratu Afra, lagi.

Ratu Afra sedari tadi terus memintanya untuk tinggal. Tentu saja hal itu dijawab dengan gelengan oleh Avariella. Bisa-bisa dirinya diseret dari sini jika mengiyakan permintaan orang nomor satu di kerajaan ini.

"Aku sudah lama meninggalkan restoranku di Edelmar, ibunda." Jawab Avariella halus.

"Serahkan saja pada kakakmu itu, dia pandai mengelolanya." Ujar Raja Fane seenaknya.

"Dia hanya pandai memegang pedang, kakak." Ujar Avariella seraya terkekeh pelan.

"Baiklah. Kembalilah ke sini kapanpun kau mau, Ava." Ujar Ratu Afra.

"Tentu ibunda." Jawab gadis itu tersenyum.

Persiapan selesai, rombongan mereka langsung bergegas menaiki kereta setelah berpamitan dengan Raja Fane dan Ibunda Ratu Afra. Avariella tidak tahu pasti kapan akan kembali ke sini, dia akan merindukan segala hal yang ada di sini. Sebab ia lebih lama tinggal di Kerajaan Zephyr dibanding Kerajaan Edelmar.

Avariella menatap keluar jendela, tak mau menatap manusia di depannya. Entah ide siapa yang menempatkannya satu kereta dengan manusia satu ini. Ia masih canggung dengan perlakuan Adolf yang mencium tangannnya kemarin. Dan bisa-bisanya ia ditempatkan satu kereta dengan lelaki itu saat ini.

"Apakah di luar sana lebih menarik dariku, Nona?" Tanya Adolf datar.

Avariella mendelik ke arah lelaki itu. Tak lama setelahnya ia memilih kembali menatap ke arah jendela. Adolf tampak menghela nafas kasar. Padahal ia sudah berpakaian serapi mungkin. Sebab ia meminta kepada Duke Arlen untuk dapat satu kereta dengan putri kesayangannya itu.

"Kau benar-benar mengabaikanku?" Kesal Adolf.

"Diamlah, Duke!" Seru Avariella.

"Oh, ayolah!" Mereka sudah seperti anak kecil saat ini.

"Avariella," ucap Adolf.

"Ava!" Lagi, tak ada sahutan.

"Avariella Withney Elara." Avariella hanya diam.

I'm not MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang