DAC - 04

16.3K 950 17
                                    

Setelah kejadian pagi tadi Aru berfikir bahwa tidak ada dirinya yang salah karna terlalu memaksa keluarganya untuk foto bersama.

Padahal bisa saja mereka sedang sibuk.

Kegiatan Aru yang paling menyenangkan adalah menemani Karla bermain karna seluruh anggota keluarga sibuk dengan pekerjaannya.

Seperti sekarang Aru sedang menunggu Karla meminum susunya. Aru terus tersenyum menatap adik cantiknya.

Sekitar 3 menitan Karla selesai meminum susu dan menyimpan di meja. "Karla kenapa susu nya ga dihabisin?" tanya Aru mengambil gelas berisi susu yang tak habis.

"Adek kenyang" jawab Karla lebih memilih boneka yang sedang nganggur tidak dimainkan siapa siapa.

Aru tersenyum, "buat Aru boleh?" Karla mengangguk kemudian. Aru dengan senang membawa gelas itu ke pelukannya.

Menatap susu sisa bekas Karla, dari dulu ia sangat menginginkan susu yang selalu diminum Karla tapi tak pernah ada yang memberinya.

"Eum aru mau isi air hangat campur gula lagi biar banyak, karla main dulu sendiri ya." Karla yang mendengar itu hanya mengangguk, selesai meminum susu membuatnya mengantuk.

Beralih pada Aru yang semangat menambahkan air hangat dan gula pada susu miliknya.

Setelah selesai Aru membawa susu yang telah ia buat ke ruang tengah. Tapi terkejutnya ia melihat Geffrey sedang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Apa itu?" tanya Geffrey datar.

"Susu" jawab Aru lirih dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Geffrey beralih menatap Karla, "Apa kau melewatkan waktu minum susumu honey?" tanya Geffrey pada Karla, Dengan cepat Karla menggelengkan kepalanya.

"Adek udah minum, tapi sisa sedikit kak aru yang mau susu sisa adek, jadi adek kasih." Jawab Karla menduselkan kepalanya didada bidang Geffrey.

Geffrey mengangguk, menatap kembali Aru yang mengaduk aduk susu cair ditangannya.

"Kembali kekamar aru dan buang sisa susu itu" Aru menatap sang ayah dengan sebal.

"Tapi masih banyak!" ucap Aru sedikit meninggikan bicaranya.

"Berani sekali meninggikan suaramu didepan saya."

"Saya bilang buang!" Sentak Geffrey membuat tubuh Aru bergetar.

Aru berbalik arah lalu pergi dengan sedikit berlari. Ayahnya baru saja membentaknya perihal susu.

"ARU CUMAN PENGEN MINUM INI AJA AYAH!"

Geffrey terdiam, kenapa anak itu ingin sekali meminum susu itu?

Ia berlari kekamar dan membanting tubuh nya pada kasur tipis yang ada di sana.

"Dasar pelit! minta susu aja ga boleh" maki Aru didalam kamarnya. Ia menoleh kearah susu yang baru saja ia tambahkan air dan gula.

"Apa mungkin susunya mahal ya.." ucap nya pelan, kemudian terdengar ketukan pintu dari luar kamarnya.

Aru bergegas membuka pintu kamarnya. Menampakkan wajah Sinar yang sedang khawatir.

Sinar masuk kedalam kamar Aru kemudian memeluk tubuh mungil didepannya.

"Adek gapapa?"

#TBC

Hehe

Votmen manis.

Damian Arutala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang