•
•
•
Lupakan sejenak Aru kita beralih dengan keluarga Artagion. Kini pagi mereka sangat berbeda. Mereka tahu bahwa telah kehilangan satu anggota yang dari dulu tak pernah terlihat.
"Aku mau dia kembali" ucap Gabriel dengan tatapan tajamnya.
"Bukan kah arjaka teman mu gibran?" tanya Gabriel pada Gibran yang masih mengaduk ngaduk makanan.
Gibran mengangguk kecil dan menjawab,
"Wilshere dikenal tak pernah melepaskan apa yang telah menjadi milik mereka,
lantas bagaimana kita mendapatkan Aru kembali?" tanya Gibran dengan sendu. Tak ada lagi pembicaraan pagi itu, Karla yang merasa keluarganya berubah hanya berdecak malas.
Sedangkan Gabriel terus merutuki dirinya yang sangat bodoh. Padahal ia baru saja dekat dengan Aru tapi kenapa Aru memilih pergi.
Geffrey selaku kepala keluarga hanya bisa terdiam mencerna semuanya dengan pahit. Ini semua adalah kesalahannya, gara gara dirinya Aru pergi dari rumah.
Jika waktu bisa di ulang, ia akan memperbaiki semuanya tapi rasanya sudah terlambat, diperbaiki pun hanya akan hancur kembali.
Tak ada keputusan lain selain mengikhlaskan, diperjuangkan juga tidak mungkin karena yang di hadapi Artagion adalah Wilshere. Bukan karna marga semata tapi memang ada kasta diantara mereka.
"Ayah sudah putuskan, kita lepas Aru" ucap Geffrey lirih. Hati mana yang tak sakit melepaskan anaknya? Tapi disatu sisi lain Geffrey juga tidak boleh egois.
Semua terkejut mendengar jawaban dari sang kepala keluarga. Gabriel sang sulung menentang apa yang menjadi keputusan ayahnya.
"GAK!"
"Abang tau ayah benci sama aru, abang tau tapi abang mohon jangan lepas aru ayah, tolong bawa aru kembali kesini ayah, dia anak ayah juga kan?" Gabriel tak sanggup menahan tangisannya, ia menangis di hadapan keluarganya.
Gibran hanya bisa menunduk tak kuat melihat abangnya menangis. Gabriel tipe abang yang cuek tapi perhatian, ia tak pernah menangis sedikitpun tapi kali ini ia menangis karna adiknya Aru.
"Ara setuju kak aru pergi," ujar Karla tiba tiba. Semua mata langsung tertuju pada bocah berusia 7 tahun ini.
"Kalian jahat, kalian egois, dari dulu kak aru mengharapkan perhatian dari kalian, tapi yang kak aru dapetin cuman rasa sakit dan sakit,
bunda itu bunda nya kak aru juga tapi kenapa bunda selalu beda sama kakak? dan ayah, ayah itu ayahnya kak aru juga tapi kenapa ayah memperlakukan kakak beda?
jahat itu kalian,
biarin kak aru pergi bang, kak Aru pasti bahagia sama om canda dan bang jaka, mereka sayang aru ga kayak kalian,
ara memang adiknya kak aru, ara tau sakitnya jadi kak aru, lepasin kakak biar kakak rasain bahagia juga, ara mohon" ujar Karla menjelaskan setelah itu ia bangkit dan pergi ke kamarnya dan menangis.
Seharusnya ia tak lahir agar Aru tak merasakan ini semua, Karla memeluk lutut nya, menenggelamkan wajahnya dan menangis.
"Kakak, maafin adek. adek harap kakak bahagia sama keluarga baru kakak hiks"
•••
Sedangkan di meja makan Gabriel masih menangis. Lya hanya bisa menunduk sedangkan Geffrey masih memijat pelipisnya.
Lya dan Geffrey tak gagal jadi pasangan tapi mereka gagal jadi orang tua untuk Aru.
Lya adalah seorang ibu tapi kenapa ia tak pernah menjadi ibu untuk Aru. Memangnya Aru itu sangat mengecewakan?
"Mas, aku ikhlas aru ikut keluarga barunya, aku gagal jadi ibu untuk dia, aku malu ketemu dia mas, hatiku sakit hiks" tangis Lya pecah kala itu.
Geffrey berusaha mengangguk, mungkin ini takdirnya, berpisah dengan putra ketiga nya.
Aru, ayah lepaskan dirimu bukan karena ayah tidak sayang, tapi karena ayah gagal untuk menjadi orang tua untukmu, dari lubuk hati yang paling dalam, Ayah menyesal dan ayah juga minta maaf nak.
#TBC
Setelah ini Artagion family akan jarang muncul, kita fokus ke Wilshere family and baby Aru.
Karena belum ada vote sampe 350+
Semoga chap ini sampe 350 vote setelah itu akhdan up lagii
Sekedar mengingatkan, jangan lupa join saluran Aru yah!
https://whatsapp.com/channel/0029VaeRQVd35fLvM629Ga1v
Bisa di pencet lanjut fb atau twt kata kakak yang komen kemarin hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
Damian Arutala
Jugendliteratur[ALANGKAH BAIKNYA SEBELUM BACA FOLLOW TERLEBIH DAHULU (✿ ♡‿♡)] Ini kisah Aru, Aru adalah harapan yang tidak sesuai dengan ekspektasi keluarga nya. dia sering di anggap caper kalau sudah ada didekat keluarga nya. padahal Aru cuman pengen disaya...