•
•
•
Jaka membawa Aru masuk kedalam supermarket, disana Aru terus tersenyum ia memasukan sekitar 3 - 4 susu kotak. Setelah itu Aru berikan keranjang nya pada Jaka.
"Hanya ini?" tanya Jaka menatap Aru yang dari tadi terus saja tersenyum. Aru mengangguk kecil membuat Jaka terkekeh.
"Gamau jajan yang lain hm?" tanya jaka kembali Aru menatap ragu, apakah boleh ia mengambil jajanan? disini harganya pasti mahal, Aru takut merepotkan.
"Tidak usah abang, itu sudah cukup jajanan disini mahal abangg" cicitnya malu, Jaka terkekeh kecil ternyata Aru ini bukan tipe anak pendiam.
"Gapapa lho dek, abang yang traktir" Aru menatap binar, ia mengambil kembali susu kotak yang berukuran kecil dan memasukannya kedalam keranjang.
Jaka yang takut Aru akan meminum semua susu itu sekaligus, ia menggandeng Aru untuk ketempat makanan ringan. Disana banyak jenis makanan ringan dengan berbagai kemasan.
"Boleh?" tanya Aru, Jaka mengangguk tipis kemudian Aru membawa 2 makanan ringan yang berukuran kecil dan memberikan nya pada Jaka.
"Kok yang kecil dek, itu ada lho yang besar" ujar Jaka, Aru menggelengkan kepalanya.
"Yang kecil aja biar ga mubazir" jawab si kecil yang menggandeng jaka untuk pergi ke kasir.
Jaka mengangguk pasrah, setelah berada dikasir Aru mulai membaca merk coklat yang ada disana. Jaka yang melihat itu terkekeh kecil dan ingin sekali mencium pipi tumpah itu.
Jaka mengambil dua coklat yanh berukuran sedang dan membayarnya, Aru tidak menyadari karna ia sedang berjongkok dan menghitung berapa merk coklat yang ada.
"Adek ayo" Jaka yang sudah selesai dengan kegiatan berbayar mulai mengajak Aru untuk pulang.
Aru mendongak kemudian berdiri dan pergi keluar terlebih dahulu. Jaka membawa plastik berukuran sedang kemudian memberikan nya pada Aru.
"Mau adek bawa sendiri atau abang yang bawa?" tanya Jaka lembut sesekali mengusap surai Aru.
"Aru aja abang," jawabnya kemudian menerima plastik yang berisi jajanan dirinya tadi. Jaka dibuat gemas dengan tingkah Aru yang dari tadi terus mengeluarkan ekspresi lucu.
Sesampainya depan mansion, Jaka menatap mansion megah itu dengan tatapan bingung.
Jadi Aru berasal dari mansion temannya? Aru siapa nya mereka?
"Abang jaka terimakasih yaa, Aru sangat happy sekalii hehe" ujarnya sembari tersenyum manis. Jaka mengangguk kemudian mencium pipi tembam milik Aru.
"Kalau mau jajan lagi tinggal hubungi abang saja oke?" Aru mengangguk semangat kemudian memposisikan jempol nya untuk tanda 'oke'.
"Aru masuk dulu kedalam, maaf ya abang aru tidak bisa ajak abang masuk" ujar Aru sedih, jaka mengangguk dan memaklumi lagipula ia sudah sering bulak balik mansion ini tapi kenapa ia tak pernah bertemu Aru?
"Yasudah gih masuk, abang tungguin sampai adek masuk" ucap jaka membuat Aru mengangguk.
Badan mungil itu langsung masuk kedalam mansion tapi yang jaka lihat Aru tidak masuk kedalam pintu mansion utama melainkan pergi kesamping mansion.
Apa Aru masuk lewat pintu belakang?
Pertemuan Jaka dan Aru membuat Jaka memunculkan beberapa pertanyaan. Jaka memutuskan untuk menghubungi ayahnya dan meminta tolong untuk mencarikan informasi tentang Arutala.
#TBC
Terimakasih sudah membaca 🍼🧸
KAMU SEDANG MEMBACA
Damian Arutala
Teen Fiction[ALANGKAH BAIKNYA SEBELUM BACA FOLLOW TERLEBIH DAHULU (✿ ♡‿♡)] Ini kisah Aru, Aru adalah harapan yang tidak sesuai dengan ekspektasi keluarga nya. dia sering di anggap caper kalau sudah ada didekat keluarga nya. padahal Aru cuman pengen disaya...