•
•
•
Kini kita sudah beralih pada sang tokoh utama yakni Damian Arutala si anak manis dengan segala kisahnya. Bagi sebagian orang menganggap kisah Aru ini menyakitkan tapi itu barulah permulaan.
Kisah yang ditulis oleh takdir itu baru dimulai. Dimana ia 'akan' bahagia dengan keluarga Wilshere tanpa kehadiran Artagion.
Karena keterbatasan pengetahuan author tentang hukum, mengenai hak asuh Aru sudah berada di tangan Candra dengan mudah, keluarga Artagion yang langsung menyerahkan Aru membuat Candra lebih leluasa membawa Aru ke kalangan Wilshere.
Mendengar dari laman lambe turah, Artagion memilih untuk pergi keluar negeri dengan alasan pengobatan untuk putri bungsu mereka,
Nyatanya yang terjadi mereka keluar negeri untuk menghindari Wilshere.
•
•
•
Pagi ini Atala sudah berada di mansion Candra sambil membawa beberapa koper. Tala benar benar menepati ucapannya untuk tinggal bersama dengan anggota Wilshere yang lain.
Setelah berada di ruang tamu Atala pergi menyimpan koper nya di kamar tamu dan langsung pergi ke kamar si bos untuk membangunkan Candra dan Aru. Ia juga mendapatkan informasi bahwa Aru masih tidur bersama Candra.
Kaki jenjang itu melangkah pergi menuju lantai dua dimana kamar tidur Candra berada. Tapi di pertengahan jalan.
"Mau kemana?" Tiba tiba saja Arjaka muncul dan mencegat Atala yang berada di rumahnya.
Atala yang tau dan mengenal Arjaka karena Arjaka ini adalah teman nya saat SMA langsung menatap Jaka dengan tatapan tajam. Sedangkan Arjaka hanya menatap bingung.
"Lu ngapain disini?" tanya Jaka sekali lagi sambil melipat lengan kamejanya.
"Di panggil buatJadi selingkuhan ayah lo" jawab Atala ketus dan langsung pergi meninggalkan Jaka yang masih kebingungan sambil menggelengkan kepalanya.
Sesampainya didepan kamar Candra, Atala langsung membuka pintu karna tahu bos nya jarang mengunci pintu kecuali ruangan kerja.
Mungkin kelihatannya tidak sopan tapi Candra sudah terbiasa dengan perlakuan sekertaris ajaibnya ini.
Saat berada didalam kamar Atala menelisik area kamar Candra dengan seksama tidak ada yang menarik menurutnya.
Atala melangkah dan langsung membuka gorden kamar Candra, cahaya matahari langsung berlomba - lomba masuk untuk membantu menerangi kamar pemilik.
Atala menoleh kearah Aru yang merasa terganggu dengan cahaya matahari, perlahan Aru membuka mata dan langsung menatap Atala yang sedang menatapnya juga.
"Good morning bayi, ayo mandi yuk" sapa Atala ramah sambil membawa Aru kegendongan. Aru yang mengenal Atala kemarin kemudian tersenyum dan mengangguk di gendongan koala.
Diciumnya pipi gembul Aru dan dibawa ke kamar mandi, sedangkan sang kepala keluarga masih tertidur pulas diranjang.
Sekitar 30 menitan Aru sudah siap dengan baju tebal berwarna biru tua keunguan dengan motif abstrak, dibalut dengan overall berwarna cream membuat Aru semakin terlihat imut dengan penampilannya yang baru.
Ini gambaran baby Aru (haha)
Atala terkekeh gemas melihat Aru kemudian ia menaruh tubuh gempal Aru diatas tubuh Candra yang tertidur terlentang. Setelah itu ia pergi ke kamar mandi untuk membereskan peralatan mandi tadi.
Merasa seperti ada beban berat yang menimpanya, Candra memutuskan untuk membuka matanya perlahan dan ia cukup terkejut melihat Aru yang sedang menduselkan wajahnya kedada bidang dirinya.
"Bwa yayah" ucap Aru sambil terkekeh ia merangkak dan mencium hidung mancung sang ayah.
Aru juga menggigit kecil ujung hidung Candra membuat sang empu meringis kecil.
"Sshh good morning baby" sapa Candra dengan suara deep voice ala bangun tidur. Aru hanya mengangguk sebagai jawaban, setelah itu Candra membawa Aru untuk berbaring disebelahnya.
Si pemilik tubuh yang mulai gendut itu menampilkan wajah tak suka saat ayahnya mengajak untuk tidur kembali.
"Bayi wangi sekali hm" ucap Candra memeluk tubuh Aru dengan erat membuat yang dipeluk merasa sesak.
"Uhm sesak yayah!" candra terkekeh, ia belum tersadar bahwa Aru sudah mandi.
Cklek
Pintu kamar mandi terbuka membuat perhatian Candra dan Aru beralih menatap Atala membawa peralatan mandi yang Aru pakai tadi.
"ASTAGA ATALA SEDANG APA KAU DISINI?" teriak candra membuat mata Aru tersentak kaget.
"Hiks Tata" Tubuh kecil Aru membeku dan kemudian, bibir bawah Aru bergetar dan banjir air mata mulai mengalir di pipi tembam Aru.
Aru merasa sesak dan takut jika mendengar teriakan, mengingatkan dirinya dengan segala bentakan dirumah nya yang dulu.
Atala mendengus sebal kemudian menatap Candra tajam yang masih terdiam kenapa Aru menangis.
"Ututu bayi kaget ya, don't cly okay?" ucap Atala ramah sambil tersenyum membawa Aru duduk kepangkuan nya.
"Sedang apa kau disini Atala?" tanya Candra sekali lagi beda nya lebih enak didengar sekarang.
"Bos lupa, tala bilangkan mau tinggal disini jadi suster nya Aru!" ujar Atala tak ingin membantah. Membuat Candra kaget kemudian teriak kembali.
"APAA!!" teriak Candra tak percaya.
"Huaaa hikss" Aru menangis kembali mendengar teriakkan Candra.
"BOSSS MAH" teriak Atala karna Candra membuat Aru kembali menangis.
#TBC
Tes,
tapi boong
Terimakasih sudah baca Aru, yang vote dan komen maaf belum bisa balas satu persatu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Damian Arutala
Teen Fiction[ALANGKAH BAIKNYA SEBELUM BACA FOLLOW TERLEBIH DAHULU (✿ ♡‿♡)] Ini kisah Aru, Aru adalah harapan yang tidak sesuai dengan ekspektasi keluarga nya. dia sering di anggap caper kalau sudah ada didekat keluarga nya. padahal Aru cuman pengen disaya...