❝ Sejauh apapun kita berpisah, kalau kita ditakdirkan berjodoh, pasti kita dipertemukan kembali di waktu yang terbaik menurut takdir. ❞-Arya Rafandra
-------
"Saya terima nikah dan kawinnya Nelie Martalianty binti Bapak Ameer, dengan mas kawin tersebut, dibayar kontan!"
"Bagaimana para saksi!"
"SAH!"
"Alhamdulillah!" ucapan hamdalah diiringi dengan air mata kebahagiaan dari netra milik kedua orang tua mempelai.
Sementara si pengantin wanita tengah mondar-mandir di dalam kamarnya. Bagaimana tangannya bergetar ketika mendengar indahnya ijab kabul yang di ucapkan Gus Arya. Kedua manik matanya berkaca-kaca ketika kata Sah itu terucap begitu jelas di indra pendengarannya.
"Gue gak mimpi, kan, kak? Gue beneran jadi istrinya Gus Arya?" ucap Nelie seraya menggoyang-goyangkan bahu Nayla-Kakaknya.
"Selamat, ya, digo, semoga lo menemukan arti kebahagiaan setelah menikah dengan Gus Arya!"
"Jangan panggil gue digo! ... Jangan sampe suami gue tau kalo gue indigo, mampus dah gue dikatain ketempelan setan nanti!"
"Ya bagus! Biar sekalian dirukiyah" cibir Nayla dengan tawa khasnya yang terbahak-bahak.
"UNTUK MEMPELAI WANITA DI PERSILAHKAN KELUAR!"
Panggilan tersebut sontak membuat kedua kakak beradik itu saling tatap menatap.
"Buruan gih, disuruh keluar, tuh sama penghulunya!"
"Iya ... Iya ... Santai, istri Gus mau keluar dulu, daaaah!" ucap manja Nelie seraya melenggang pergi, keluar dari kamarnya.
Bagaimana semua sorot mata itu tertuju pada perempuan dengan pakaian serba hitam itu, tengah keluar dari kamarnya. berjalan perlahan dan duduk di sebelah Arya, yang kini sudah sah menjadi suaminya.
Sementara Elisa dan Ameer yang nampak saling melirikan mata, melihat dengan penuh bosan pada anak bungsunya yang tak luput dari pakaian berwarna hitam. Baik di acara suka maupun duka.
Nelie yang nampak menahan rasa canggungnya, segera ia mengulurkan tangannya untuk menyalami Arya.
Segera Arya menerima uluran tangan istrinya dengan tangan kanannya, sementara sebelah tangannya lagi menempatkannya pada ubun-ubun sang istri, seraya membacakan sebuah doa.
"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa."
Setelah selesai membaca doa tersebut, kemudian Arya mengecup lama ubun-ubun Nelie.
Acara akad yang sederhana ini pun akhirnya berjalan dengan sangat lancar. Yang mana di sore harinya, Nelie akan di bawa langsung ke rumah Arya, yang sudah memiliki rumah sendiri di daerah kota Bandung.
![](https://img.wattpad.com/cover/357571909-288-k281460.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta yang Permanen | Terbit√
Espiritual⚠️Typo berserakan ⚠️Cara kepenulisan masih acak-acakan. Sangat acak-acakan, tanpa memperhatikan cara kepenulisan yang benar! ⚠️Cerita belibet dengan alur membingungkan. ✅Lebih baik baca langsung dari bukunya yang sudah terbit, dan pastinya sudah sa...