Part 8

13.9K 777 28
                                    

Allahuma sholli wasalim
Kalo ada yg bingung jangan lupa bertanya di kolom komentar.

Gua ngakakin cerita ini semalem perkara Kea😭

"Nanti kamu mau panggil aku apa? Ayah? Ehh masa ayah, papa? Ihh jangan ya sayang jangan panggil ayah, papa, daddy atau papi itu berarti aku bapakmu, ehh tapi kan emang aku bapak yang melahirkanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nanti kamu mau panggil aku apa? Ayah? Ehh masa ayah, papa? Ihh jangan ya sayang jangan panggil ayah, papa, daddy atau papi itu berarti aku bapakmu, ehh tapi kan emang aku bapak yang melahirkanmu."

Tangis Zikri menjadi Kencang saat mengucapkan semua itu.

"Huaaaa kok jadi aneh, hiksss hiksss mau peluk Daffa." Gumamnya mengusap kasar airmata yang mengalir.

Pada akhirnya Zikri pun tertidur karena lelah menangis sampai dimana hari itu tiba.

Hari pernikahan Daffa dan mempelai wanitanya.

Semua terlihat bahagia, canda tawa memenuhi ruangan itu, Zikri hanya berdiam diri di pojok ruangan menyaksikan semuanya dengan hati hancur.

Menyaksikan Daffa bertukar sumpah pernikahan didepan altar dengan bahagianya, menyambut tamu dengan senyuman tak pernah luntur.

Semuanya dia saksikan dalam diam.

"Kebahagiaan itu nyata adanya, ini pernikahan yang kamu mau?" Monolognya melihat lurus kearah dua sejola yang sedang bercengkrama dengan kedua keluarga mereka.

Zikri pulang, pulang dengan membawa serpihan hatinya yang dia pungut, berharap masih bisa di perbaikin kembali.

Namun ketika dimana dirinya membayangkan Daffa sedang menghabiskan malam pertama mereka dengan begitu panasnya, membayangkan sang wanita menggantikan posisinya membuatnya tiba-tiba merasakan sakit di area perut.

Tidak ingin terjadi apa-apa dirinya menelpon seseorang tanpa melihat siapa yang dia hubungi sebelum kesadarannya hilang dan terbangun di rumah sakit seorang diri.

Dua minggu setelah pernikahan Daffa dan Veli Daffa datang menemuinya, yang Zikri tidak berharap bahwa Daffa pergi menemuinya setelah pernikahan mereka yang bahkan baru dua minggu ini, dia sudah berpikir bahwa Daffa mungkin tidak akan kembali padanya.

"Aku kangen banget sama kamu." Kata pertama yang dia dengar setelah sekian lama perpisahan mereka.

"Maafin aku ya ngilang gituh ajah, mama sih ngurung aku di kamar karena nilai semester aku turun kemaren." Zikri tahu bahwa itu hanyalah alibi Daffa semata.

Melepaskan pelukan Daffa padanya dan kembali melanjutkan acara membuat cookies permintaan makhluk di perutnya.

"Gak masalah kok," ucapnya memaksakan sebuah senyuman yang terlihat kecutnya.

"Ohh iya nanti aku nggak bakal sering nginep disini, maafin aku ya? Kamu tau sendiri aku udah mau masuk semester 5."

Hanya anggukan yang Zikri berikan, sebenarnya sedari tadi dirinya menahan tangis bahkan dirinya tak mampu untuk memandang Daffa barang satu menit pun.

Different WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang