Setelah insiden kecelakaan yang Zikri alami satu minggu yang lalu dan pelakunya sudah tertangkap Daffa menjadi over terhadap Zikri, tidak ada sekarang yang namanya pergi sendiri dengan bebas.
Harus ada Daffa atau sopir yang menemani, tidak ada yang namanya bergerak bebas, semuanya penuh dengan pengawasan.
Untuk pelaku tersebut tidak ada rencana busuk dari seseorang seperti yang Daffa duga, kecelakaan itu murni ketidak sengajaan, sang sopir sedang sakit untuk mengendarai mobil.
Daffa tidak terlalu memperdulikan hal seperti itu, yang dia perdulikan adalah Zikri, Zikri dan Zikri baru Keanza, anak malang itu harus melawan Papanya yang seperti orang gila.
"Udah minum Vitamin?" Tanya nya saat baru saja pulang kerja, memasuki kamar nya dengan Zikri untuk melihat sang empu yang katanya sedang memiliki mood jelek.
"Kamu pulang?" Tanya Zikri beranjak dari sofa tempatnya berbaring.
Daffa tersenyum, setelah meletakan tas laptopnya dirinya berjalan kearah Zikri, duduk di samping nya dengan tangan yang melingkar di pinggangnya, kadang mengelusnya.
"Terus" gumam Zikri dengan mata tertutup kepalanya dia senderkan pada pundak Daffa, menikmati elusan Daffa yang begitu menenangkan.
"Kamu suka?" Tanya Daffa terus melakukan seperti tadi, tidak seperti biasanya Zikri seperti ini.
"Ehmm, istri kamu gimana? Kandungannya udah gede kan? Atau bentar lagi dia ngelahirin?" Tanya Zikri, meskipun belum pernah bertatap muka dengan istri kandung Daffa namun dirinya cukup update untuk kehidupan orang itu.
Ya bukan hanya dirinya, mungkin semua orang tahu karena gadis itu tipikal gadis yang update apapun di sosial media, tentang keluarga dan harta.
Ehh
"Gak usah mikirin dia, biarin aja, kamu udah minum Vitamin sama susu kamu kan?" Tanya Daffa kembali menanyakan pertanyaan pertama dia.
Saat melihat Zikri hanya mengangguk, Daffa dengan segera berjalan kearah dapur, membuat susu dan beberapa tablet obat untuknya.
"Kamu istirahat lebih awal ya? Besok aku mau ajakin kamu ke suatu tempat jadi jangan kecapean dulu." Ucap Daffa menuntun Zikri untuk meminum obat dan Susu setelahnya membaringkan tubuh itu dengan perlahan.
Ini lah sikap Daffa setelah kecelakaan nya, padahal lula Zikri sudah sembuh, tidak ada yang serius.
Dan untuk percakapan mereka bukan percakapan tetapi cerita Daffa, Zikri mengerti bahwa Daffa memiliki tekanan sendiri.
Kurangnya komunikasi diantara mereka membuat Daffa mengambil keputusan seperti itu, Zikri paham.
Ntah kalian akan mengatakannya bodoh atau apapun itu, Zikri tidak masalah karena dirinya sudah memaafkan Daffa namun kadang kala dirinya merasa apa pantas dirinya mendapatkan hal seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Word
Teen FictionDia kira waktu dua tahun itu cukup untuk menghapus rasa cintanya, ternyata tidak, apalagi ketika dirinya berhasil menciptakan makhluk dari hubungannya. Zikri mati-matian menjaga makhluk itu tumbuh berkembang dalam tubuhnya, rasanya aneh ketika medap...