Part 15

6.9K 403 19
                                    

Double up horehhhhhhh
Harus bilang makasih sih dalam bentuk duit ini kalian ke gua🤭

Double up horehhhhhhhHarus bilang makasih sih dalam bentuk duit ini kalian ke gua🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bekas lipstik." Gumam Zikri yang masih di dengar oleh Daffa, dirinya memegang kerah yang terdapat noda itu.

"Gak sengaja tadi kesenggol orang, itu Kea kenapa?" Tanya Daffa mengelus rambut Keanza yang sudah mengangkat kepalanya menunjukan benjolan pada jidatnya.

"Kena meja, sakit papa." Lirihnya dengan tangan ter ulur meminta untun pindah gendongan.

"Nanti ya, Kea sama Bubu dulu, biarin papa bersihin badan dulu." Ucap Zikri menjauhkan Kea supaya tidak bisa menggapai Daffa.

"Papa, Bubu mau papa." Tangisnya kembali pecah, dirinya mendongak menatap Zikri dengan air mata yang mengalir deras, tatapannya terlepas dan kembali melihat Daffa, mengulurkan tangannya supaya Daffa mengambil alih tubuhnya.

"Nanti kita main ya? Papa mandi dulu, lengket ini badan, kamu sama Bubu dulu, oke sayang?" Ujar Daffa mengelus kepala Kea dan mencium dahinya.

"Aku pulang." Ucap Daffa pelan kepada Zikri dan mencium pipi Zikri sebelum berjalan kearah kamar.

"Kea bobo yuk sayang, udah waktunya kamu bobo ini." Ujar Zikri pada Kea yang sedari tadi tidak mau lepas dari Daffa bahkan dirinya ikut kemanapun Daffa pergi.

"Mau bobo sama Bubu sama papa." Ujarnya menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Daffa yang membuat Daffa dan Zikri terkekeh karena Keanza langsung tertidur yang mengeluarkan dengkuran halus.

"Ehh beneran tidur?" Tanya nya ntah pada siapa.

"Tidurin ke kasur sana, aku masih ada keperluan." Ucap Daffa dan kembali berkutat pada ponselnya sambil duduk di sofa yang berada di kamar.

"Kapan kita pindah? Dan terlebih kapan waktu yang kamu butuhkan untuk bisa ngelepasin aku sama Kea?" Tanya Zikri duduk di samping Daffa.

"Besok Kita pindah kalo barang-barang disana udah rapih." Ujar Daffa menjawab hanya satu pertanyaan dan kembali hening.

"Daffa ayo buat kesepakatan, kamu gak mungkin ngurung aku selamanya kan? Daffa, kamu udah punya bini, jadi buat apa aku? Kalo kamu mau Kea, ya kita besarin sama-sama. tapi, dengan terpisah bukan kaya gini." Zikri tidak bisa mencari kata yang pas untuk mengungkap apa yang dia mau.

Dan keterdiaman Daffa pun membuatnya sedikit kesal.

"Oke kamu jadiin aku pelacur sampai kamu bosan, dan setelah itu kamu bebasin aku. Bagaimana?"

Daffa menoleh mendengar ucapan itu dari Zikri, ponselnya di banting ke meja dengan terus menatap Zikri tajam "Kamu bukan pelacur, berapa kali aku bilang? Mau aku tunjukin lagi gimana pelacur diperlakukan?" Ucapnya dengan penuh penekanan.

"Kalo begitu bebasin aku." Ujar Zikri setelah menetralkan detak jantung dari keterkejutan atas bantingan tadi.

"Bebas apa sih? Emang aku gak ngebebasin kamu? Aku gak ngurung kamu di kamar, aku bolehin kamu keluar dari apartemen."

Different WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang