Part 31

3.2K 257 87
                                    


Sawadhi kha.
Author yang cantik ini kembali yuhuuuuuu...

Yang kemaren minta mertua kaya Papi daffa, kalian harus sadar bahwa mertua kaya gitu cuman ada di Wattpad. Kalaupun ada kalian harus curiga, iya curiga. Siapa tau itu mertua demen sama kalian.

Awokk awokkk...

Seharusnya sekarang Keanza sudah berada dirumah, namun harus tertunda karena Velicia yang akan melahirkan, Daffa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seharusnya sekarang Keanza sudah berada dirumah, namun harus tertunda karena Velicia yang akan melahirkan, Daffa. Pria itu memilih duduk tertunduk diruang tunggu dari pada harus masuk menemani persalinan Velicia.

Disebelahnya Zikri yang mengusap punggung Kea yang tertidur, Daffa sudah menyuruh mereka untuk pulang lebih dulu, biar Daffa saja yang berada disini. Lagi pun mereka tidak ada hubungannya. Namun anaknya yang sekarang kembali memiliki postur tubuh Gemoy itu menangis tidak ingin meninggalkan Daffa.

Sudah beberapa jam berlalu, namun suara tangis belum juga terdengar. Dada nya berdetak kencang, bukan karena dirinya akan mendapatkan anak lagi bukan. Dirinya merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Dede bayi belum keluar Bu?" Pertanyaan dari anak yang dia pangku membuat Zikri terlonjak kaget, sejak kapan bocah itu sudah bangun?

"Belum, Kea mau pulang hem?"

Keanza menggeleng, dirinya dengan brutal pindah tempat menjadi dipangkuan Daffa. "Pelan-pelan Kea, kamu hampir ngenain perut Bubu. Kalo dede bayinya kenapa-kenapa gimana?"

Kea terdiam, mencerna apa yang Papanya katakan. Setahu Kea dede bayi berada didalam kamar kenapa ada didalam perut Ibunya?

"Dede? Perut Bubu?" Tanya Kea pada Daffa dan Zikri, tangannya menyentuh perut yang sedikit menonjol itu dengan wajah bingung, membuat kedua pria dewasa itu terkekeh.

"Kok? Huaaaa," tangis an itu akhirnya pecah Daffa dengan segera menggendong Kea dengan kewalahan karena Kea yang memberontak ketika di angkat.

"Lohh kenapa nangis kamu?" Tanya Zikri bingung.

"Bubu mam dede bayi, huaaa hiks hiks Bubu jahat, keluarin dede bayinya cepet." Ujarnya menunjuk dengan jari mungil itu.

"Lahhh?" Daffa menatap dengan ajaib anak hasil gocekannya.

"Ya kan dede bayi emang ada di perut bubu selama sembilan bulan, baru dehh nanti di keluarin, kaya kamu dulu juga di perut bubu." Jelas Daffa mendudukan diri dengan Keanza di pangkuannya.

"Ehh?" Tangannya mengusap airmata yang mengalir deras. "Kea di perut Bubu? Masuknya gimana?" Daffa tidak tahu kenapa anaknya ini begitu menggemaskan?

"Terus, didalam dede bayi juga?" Tangan kecil itu kembali menunjuk ruang persalinan yang masih belum ada tanda-tanda apapun.

"Iya, itu dede bayi juga. Nanti Kea mau liat?" Itu hanya basa-basi, Zikri tidak akan membiarkan Kea masuk kedalam sana.

"Gimana? Loh kamu ngapain disini sih! Harusnya kamu temenin Velicia melahirkan" Zikri dengan segera mengambil alih tubuh Kea dari gendongan Daffa ketika melihat kedua orang tua Daffa datang. Tubuh anaknya itu spontan meminta perlindungan dari Daffa.

Different WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang