Yooo minna
Ngemeng-ngemeng ini cerita terinspirasi dari khayalan gua tadi pagi waktu mandi😆Daffa menoleh pada Zikri yang sedang berdiri cemas di ruang psikologis, tampilannya yang begitu berantakan menarik atensi yang lain, Zikri tidak mencuci mukanya saat bangun tidur.
"Harusnya kamu cuci muka dulu sebelum nampar aku," celetuk Daffa, dirinya bangun dari duduknya, menghampiri Zikri untuk mengajaknya membenarkan penampilan.
"Ayo ke kamar mandi, rapihin dulu penampilan kamu." Lanjutnya menarik tangan Zikri untuk mengikutinya, saat sampai di sana Zikri memandang dirinya lewat Cermian yang terpangpang di depan.
Rambutnya yang kusut, wajahnya yang kusam dan berminyak di tambah dengan rautnya yang lesu belum lagi ada beberapa kissmark di potongan lehernya, dirinya hanya memakai kolor yang Daffa pasangkan semalem termasuk kaos keberasan milik pria itu.
"Kaya gembel" gumamnya menundukan kepalanya, Daffa segera menarik Zikri untuk memasuki salah satu bilik kamar mandi, dengan cekatan dirinya membuka baju Zikri.
"Ngapain?" Tanya Zikri menepis tangan Daffa yang masih berusaha memegang bajunya.
"Bajunya buka nanti basah kena aer." Balas Daffa, Zikri yang mendengarnya hanya terkekeh sinis "itu cuman modus lu doang, keluar sana." Usirnya.
Daffa menghela nafas kasar, dengan berat hati dirinya keluar menunggu di depan cermin wastafel.
"Fuck?!" Makinya menutup mataya dengan tangan terkepal.
Beberapa menit berlalu Zikri keluar dengan penampilan yang lebih Fresh, Daffa yang melihat lewat tampilan cermin hanya diam saat Zikri menghampirinya.
Tepat ketika lelaki itu berdiri di belakangnya Daffa bergerak untuk menarik tubuh itu menempel padanya.
"You make me crazy!" Gumamnya penuh penekanan di samping telinga Zikri dan setelah mengatakan itu dirinya meniup telinga itu sampai membuat sang empu bergidik.
"I want to Fuck you here" Zikri langsung mendorong tubuh Daffa untuk menjauh darinya, lelaki itu sudah gila dengan mengajaknya bermain gila di toilet rumah sakit.
"Sinting!" Ujarnya dan berlalu dari sana.
Hari sudah siang dan mereka pun sudah berada di apartemen Daffa, niat awal Zikri saat keluar rumah sakit dirinya dan Kea pulang kerumah namun lelaki bajingan itu memaksanya untuk ikut.
"Kamu gak mau makan sesuatu? Kamu belum makan dari tadi pagi" Zikri hanya diam tanpa membalas ucapan itu, dirinya terlalu malas untuk berurusan dengan Daffa, demi apapun dirinya membenci berada dekat dengan lelaki itu.
"Makanlah!" Ucap Daffa kembali dengan satu piring makanan yang dia sodorkan pada Zikri yang sedari tadi pokus pada televisi di depanya.
Zikri diam, tetapnnya mengarah pada Daffa dan piring di depan matanya bergantian "nanti, setelah Kea bangun." Ucapnya acuh tanpa perlu repot-repot menyingkirkan piring itu dari hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Word
Teen FictionDia kira waktu dua tahun itu cukup untuk menghapus rasa cintanya, ternyata tidak, apalagi ketika dirinya berhasil menciptakan makhluk dari hubungannya. Zikri mati-matian menjaga makhluk itu tumbuh berkembang dalam tubuhnya, rasanya aneh ketika medap...