Part 18

8K 407 23
                                    

Yoo Minna
Im back
Sawadhi kha

Kek beasa, kalo ada typo tandain, demi dahhh gua tuh udah teliti cuman ya namanya mansia pasti ada aja yg melenceng.

Kek beasa, kalo ada typo tandain, demi dahhh gua tuh udah teliti cuman ya namanya mansia pasti ada aja yg melenceng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di malam harinya, Keanza tidak ingin lepas dengan sang papa, kemana pun Daffa pergi pasti dia ikutin.

"Kea duduk sama Bubu, ngapain ngintilin mulu sih?!" Seru Daffa berkacak pinggang di depan Kea yang sedang mendongak menatapnya.

"Ikuttttttttt." Serunya merentangkan tangan ingin di gendong, namun Daffa yang sedang ingin ke kamar mandi hanya menatapnya jengah.

"Papa mau Ee, Kea masih mau ikut?" Tanya Daffa berjongkok di depan sang anak dengan memegang pundaknya.

"Eenya papa bau gak?" Tanya Kea balik yang mana membuat Bubu nya tertawa, Zikri dengan segera menghampiri mereka, tayangan yang sedang asik-asiknya terpaksa dia tinggalkan demi menjaga kewarasan Daffa.

"Eenya papa bau banget, jangan mau ikut kamu, sini ajah sama bubu nonton." Ucap Zikri menggendong sang anak untuk membawanya ke arah karpet yang berada di ruang keluarga.

"Ishhh Gak asik filmnya, Bubu Adududu aja." Ucap Kea duduk bersila setelah Zikri menurunkannya.

"Adudu sayang, dudunya banyak amat." Zikri mengkoreksi ucapan anaknya yang sudah lumayan di pahami namun kadang ucapannya melenceng.

"Adududu buru Bubuu, Kea mau Tonton." Kan di kata juga apa, ucapan Kea semakin jelas semakin melenceng.

"Nonton sayang," koreksinya lagi, namun Kea tidak peduli, dirinya dengan segera beranjak dari duduknya dan berjelan kearah meja tv dimana ponselnya sang papa berada.

"Bubuuuuu," ucapnya menyerahkan ponsel itu pada Zikri yang langsung di ambil oleh Zikrinya namun bukannya langsung menuruti apa yang Kea mau, Zikri terlebih dulu berjalan kearah kamar mandi yang berada di kamar.

"Daffa, pinjem ponsel buat Kea nonton." Ijin Zikri mengetuk pintu kamar mandi sambil menunggu jawaban.

Keanza yang melihatnya berjalan dan berhenti di samping Zikri, mengetuk pintu dan berujar untuk meminta ijin "Papa, Kea pinjem buat liat adududu."

Zikri tersenyum.

Keanza memang peniru yang baik, jangan sampai Kea melihat hal-hal yang kasar karena dirinya akan dengan segera mengikuti itu semua.

Dulu waktu di rumah lama mereka, pergaulan Kea lumayan bebas, anaknya memiliki beberapa teman dan Zikri membiarkan saja anaknya keluar rumah untuk bermain namun ketika sampai dirumah Keanza akan mengeluarkan suara asing yang sedikit kasar.

Beberapa kali Zikri sudah memberitahukan pada Kea bahwa itu tidak baik dan Kea mengerti namun setiap Kea main dengan mereka anaknya akan pulang dengan bahasa kasar lagi.

Contohnya waktu Kea ditaman dan berbicara pada Daffa dengan suara kasarnya, itu hasil dari Kea yang meniru.

"Iya sayang, pake aja." Sahutan dari dalam membuat Kea tersenyum dirinya menatap sang Bubu dan berteriak "makasih Papa."

Different WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang