Part 32

3.5K 315 60
                                    

Tadinya gua mau Up nanti bulan depan, cuman gua lagi butuh hiburan plus, gak tau ini gimana. Gak kuat banget bikin alur, kaya berat gituh lohhh, baru juga beberapa kata udah mewek.🥲

Hati moengel kuhh lagi tergucang, kaya hah?! Beneran?

Siapa tau kan kalian ada yang komen yg bisa bikin mood bagus.

Kalo ada typo tandain biar di revisi.

Kalo ada typo tandain biar di revisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hasil tes DNA Kea sama Daffa cocok."

"Sedangkan tes DNA aku sama bayi itu gak cocok."

Daffa tersenyum miring melihat kearah Velicia, wajahnya menampilkan raut terkejut. Puas! Melihat raut wajah itu membuat Daffa puas.

Velicia pikir dirinya pintar? Jika Velicia pintar maka Daffa cerdas.

Daffa sudah memprediksikan hal ini, dirinya yakin Velicia dengan kuasa ayahnya pasti akan melakukan hal yang licik, maka dari itu sebelum Velicia membayar prawat atau dirinya sendiri yang bertindak, maka Daffa lebih dulu bertindak.

Ketika semua orang lengah, dirinya dengan segera mengelabui perawat yang membawa sampel itu dan dia tukar milik bayi Velicia menjadi milik Kea dan begitupun sebaliknya.

Dan boom!

Velicia masuk jebakannya, wanita itu menyewa perawat untuk menukar sampel itu yang mana sebelum nya telah salah menjadi benar.

Cukup semua sandiwara ini, tidak akan Daffa membuat Velicia selalu menang. Daffa saja mampu mengelabui Velicia dengan berpura-pura jatuh cinta, mengelabui Zikri dengan pura-pura tidak terlibat dalam kehidupan. Tidak mungkin dirinya dikelabui seperti ini.

Terlalu cetek untuk dia tebak.

"Jadi terbukti, bahwa anak ini bukan anak aku."

Zikri dibelakang tersenyum lega saat tahu bahwa anak itu bukan milik Daffa, namun juga dirinya merasa kasihan pada bayi yang baru lahir itu.

"SEMUANYA PASTI BOHONG KAN? Gak mungkin hasilnya gak cocok, pasti ada konspirasi disini!"

Maminya Daffa berdiri dari duduknya dengan bayi yang masih dalam gendongannya, tatapannya menghunus tajam pada Zikri. "Pasti kamu kan yang nuker sampel mereka karena kamu gak mau ketahuan kalo Kea bukan anak Daffa."

Jari telunjuk itu mengacung tegak mengarah pada Zikri yang sedari tadi diam, diam loh. Tapi masih kena senggol.

"Loh Mami apaan-apaan sih! Udah jelas-jelas itu atas nama Kea dan lagi pula aku udah ngelakuin tes DNA sama Kea Mi sebelum ini."

Dulu dirinya ingat kejadian tes DNA pertamanya dengan Kea, bukan karena curiga bahwa itu bukanlah anaknya. Hanya saja dirinya iseng karena gabut dan menginginkan sesuatu yang mendebarkan, jadi lah dirinya melakukan tes DNA.

Ketika hasilnya keluar Daffa bahkan berjingkrak senang dan mengeprint hasil itu untuk dia pajang.

Ohh keinginannya belum tersampaikan, setelah ini dirinya akan mencari bingkai untuk menaruh nya.

Different WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang