Part 11

11.9K 633 64
                                    


Setelah kemaren kalian kena prank sekarang hadiahnya, ehhh sebelum membaca di pastikan suasana hatinya bagus, takutnya suasana lagi amburadul ehh baca part ini tambah amburadul.

Selamat menikmati perasaan campur adukkkkk.




































































Boong gua kagak up🙃





































"Kea mana?" Zikri bener-bener menghampiri Daffa ke apartemen nya lelaki itu.

Sebenarnya Iky sudah melarangnya pergi namun saat hari sudah malam bahkan sudah larut untuk Kea tidur Zikri tidak tenang, dia khawatir jika anaknya yang tidak bisa tidur jika tidak ada dirinya.

"Kea lagi tidur, masuk." Ucap Daffa menyingkir dari depan pintu dan mempersilahkan untuk Zikri masuk.

Semuanya sesuai rencana yang dia harapkan, Zikri datang kesini dan akan dia lakukan seperti yang sudah dia rencakan sejak membawa Kea kesini.

"Dimana?" Tanya Zikri tidak ingin masuk kesembarangan kamar "Daffa Kea dikamar mana?"

Daffa seakan tuli, dirinya dengan santai berjalan kearah single sopa yang berada di ruang tengah apartemennya.

"Duduklah," ucap menatap Zikri yang terus memandang dengan waspada sekitarnya.

"Kamu gak mau ketemu Kea?" Tanya Daffa saat melihat respon Zikri yang hanya diam berdiri dan menatap setiap penjuru "kalo kamu berdiri disana terus gak akan aku kasih tau dimana kea."

"Aku akan cari Kea sendiri!" Ucap Zikri berlalu untuk melihat setiap ruangan yang ada di apartemen ini.

Mudah karena apartemen ini hanya memiliki dua kamar, namun susah ketika saat dirinya masuk kemar yang terisi oleh Kea yang sedang tertidur Daffa lebih dulu menghempaskan tubuhnya pada Sopa yang berada di tengah kamar, tepat di depan tempat tidur.

"Kamu pikir bakal mudah? Ingat semua perjanjian yang aku buat, aku gak akan biarin kamu bawa Kea sebelum kamu setuju, kalo kamu nolak maka aku akan bawa semua ini ke pengadilan, bakal aku ambil hak asuhnya dia." Ucap Daffa mencengkram dagu Zikri.

"Kea anak aku gak ada sangkut pautnya sama kamu, bagaimana kamu bisa membuktikan dia anak kamu? Kita sama-sama cowok dan tidak ada yang namanya satu anak memiliki dua pria sebagai ayahnya."

Daffa tertawa mendengarnya tangannya bergerak menyusuri pipi dan leher Zikri "aku udah punya sempel Kea, dari mulai rambut dan darahnya tinggal cek dna." Ucapnya mengecup pipi Zikri.

Kenapa ketika dirinya berada di samping Zikri, dirinya merasakan hawa nafsu yang begitu besar hadir di antara mereka? Seakan ada benang tak kasat mata yang menarik itu semua.

"Ahhh sebelum itu mari kita kenang masa lalu kita saat membuat Kea sayang." Ucap Daffa mengecup leher Zikri yang terpampang di depannya.

Sangat mudah karena Zikri sedang mendongakkan kepalanya menghindar dari sentuhan tangannya, dengan cepat dirinya pancapit dagu Zikri supaya melihat kearahnya.

Mencium bibir yang selalu membuatnya candu tangannya berpindah kearah tengkuk Zikri memperdalam ciuman mereka.

Tidak membiarkan Zikri menghirup udara ciuman itu cukup kasar apalagi saat Zikri menolak untuk membuka mulutnya, Daffa tidak segan-segan menggigit bibir bawah Zikri sampai berdarah.

Different WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang