Huhhhh siang apa pagi ya ini?Beda banget kan? Dari komen sama vote waktu belom gua minta apresiasi kalian sama yang sesudah Part 28.
So! Jangan jadi readers tak kasat mata, sebelum gua doain gua makin kaya, aamiin.
Buat part ini keknya kacau deh, gua mau baca ulang part pertemuan pertama iky sama Zikri terus flasback masalalu males banget :(
Nanti dah gua kapan-kapan revisi.
Untuk paragraf miring itu seperti biasa flashback okeyyy
Hari sudah memunculkan cakrawala nya dengan begitu indah, sunyi menjadi latar belakang dengan nuansa gelap dimana seorang pria duduk termenung dengan tatapan kosongnya.
Ucapan seseorang masih terngiang-ngiang dikepala, kalimat yang hanya dia ingat satu kata yang membuatnya tercengang.
Bagaimana bisa?
Apa yang harus ia lakukan?
Pertanyaan itu terus berputar dikepalanya, Mengiring begitu banyak praduga padanya. Kehilangan Keanza dan berita mengejutkan ini membuatnya seakan ingin meninggalkan dunia ini.
Apa yang sedang tuhan rencanakan untuknya? Sampai-sampai ujiannya begitu hebat.
"Kau masih memikirnya?" Tanya seseorang membuat pintu kamarnya yang berada dirumah sebelum dirinya bertemu Daffa.
Zikri pria yang sedari tadi termenung itu menghela nafasnya kasar, tangannya menompang kebelakang dengan wajah menengadah. Melihat plafon kamar yang sepertinya lebih indah itu.
"Gua gak tau harus gimana?! Gua mungkin bisa nerima Kea hadir dihidup gua tapi,"
Zikri melihat kearah lawan bicaranya yang menunggu kelanjutan dari ucapannya, kerongkongannya serasa kering.
"Gua gak bisa nerima kehamilan ini, gua aborsi gak masalah kan? Daffa udah mau punya anak kedua dari istrinya. Jadi gak butuh anak ini? Gua sendiri udah punya Kea dihidup gua. Gua gak sanggup kalo nerima beban tambahan lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Word
Teen FictionDia kira waktu dua tahun itu cukup untuk menghapus rasa cintanya, ternyata tidak, apalagi ketika dirinya berhasil menciptakan makhluk dari hubungannya. Zikri mati-matian menjaga makhluk itu tumbuh berkembang dalam tubuhnya, rasanya aneh ketika medap...