Yoo Minna anyyeong
Duhhhh duhhhhh gimana ya ini pokoknya ginih dehhh"Aku pulang."
"Kea pulang."
Ucapan tersebut membuat Zikri segera mematikan kompornya dan berjalan kearah ruang tamu.
"Selamat datang." Balasnya.
Dirinya berjongkok menyamai tinggi Keanza dan memeluk anaknya dengan erat, meskipun cuman beberapa jam rasanya rindunya begitu besar.
"Seneng?" Tanya nya setelah melepas pelukannya, berdiri di hadapan kedua manusia berbeda usia itu.
"Bubuuuu Kea ngantuk," celetuk Kea merentangkan tangannya meminta di gendong.
"Aku mau mandi dulu abis itu aku keluar lagi," jelas Daffa pada Zikri yang menimang Kea.
"Kamu lagi masak tadi?" Tanya nya yang di balasa anggukan oleh Zikri.
"Kamu mau kemana lagi? Baru sampe istirahat dulu." Ujar Zikri menghadap Daffa dan setelahnya dirinya menghadap Ima yang sedari tadi mungkin canggung berdiri di antara mereka berdua.
"Ima, minta tolong terusin masakan saya ya." Mintanya dan berlalu dari sana ketika Ima menyutujui ucapannya.
Daffa mengekor di belakang, meskipun dirinya tadi ijin untuk mandi namun tubuhnya bergerak untuk mengikuti Zikri ke kamar tamu yang menjadi tempat tidur Kea.
"Kenapa?" Tanya Zikri ketika sudah menidurkan tubuh Kea, dirinya berhadapan langsung dengan Daffa namun seketika tubuhnya menegang di kala Daffa memeluknya dengan erat.
"Aku pulang." Ucapan itu begitu dalam, seakan memiliki maksud tersembunyi di dalamnya, Zikri yang tadinya tidak membalas pelukan itu pun akhirnya menepuk pundak Daffa menenangkan.
"Aku pulang Zikri, aku pulang." Kata-kata itu terus terucap oleh Daffa yang tidak di mengerti Zikri apa maksud tersebut.
Setelah beberapa menit meracau mengatakan hal tersebut Daffa melepas pelukannya, mencium dahi Zikri turun ke kedua mata, pipi, hidung dan terakhir bibir, menyesapnya dengan kuat sampai Zikri merasakan kebas pada bibirnya.
"Udah ngerasa lebih baik?" Tanya Zikri, dia menyimpulkan sikap Daffa seperti itu mungkin akibat setres dengan urusan luar.
"Aku mandi dulu, siapin baju aku, ohhh iyahhh bakal ada beberapa orang yang dateng, kamu beresin semua baju dan barang yang perlu kamu bawa dan biarkan mereka membawanya." Jelas Daffa yang kembali membuat Zikri berpikir.
"Hemmm, kenapa?" Tanya nya dengan memasang wajah yang begitu lucu bagi Daffa.
"Kita pindah, aku udah beli rumah yang deket sama cafe kamu." Jelas Daffa berlalu dari sana untuk melanjutkan apa yang tertunda.
"Kenapa harus pindah? Aku bisa pulang ke rumah ku dengan Kea dan kamu bisa kembali ke istrimu, jika kamu mau aku, kamu bisa langsung hubungin aku dan kita bisa mesen hotel kalo gak cukup di rumah aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Word
Teen FictionDia kira waktu dua tahun itu cukup untuk menghapus rasa cintanya, ternyata tidak, apalagi ketika dirinya berhasil menciptakan makhluk dari hubungannya. Zikri mati-matian menjaga makhluk itu tumbuh berkembang dalam tubuhnya, rasanya aneh ketika medap...