Part 26

2.9K 262 21
                                    

Siang semuanya, sebenernya sih masih gak mood buat nulis cuman kadang kalo kita lagi kesel, emosi atau pengen cerita tapi bingung mau cerita kesiapa ya lampiasin dengan cara kaya gini.

Nulis bikin alur sesuai isi hati.

Kebiasaan author ya kaya gini.
Alur semalam sih bukan kaya gini yang author bayangin ini beda jauh banget tapi tetep nyatu lah ya.

GUA PERINGATIN, BUAT SIAPAPUN YANG NGANGGEP CERITA GUA BOSENIN ATAU GAK SESUAI EKPETASI YA JANGAN BACA, CERITA YANG LAIN BANYAK TINGGAL MILIH.

GUA GAK MAKSA BUAT KALIAN BACA, TAPI BUAT KALIAN YANG BACA GUA HARAP KASIH SUPPORT DUKUNGAN KAYA VOTE ATAU LEBIH KOMEN.

Seminggu setelah kejadian Zikri menyuruh Daffa menyelesaikan urusan nya dengan istri sahnya, pria itu menghilang, tidak ada kabar apapun dari nya, tidak pernah menghubunginya meskipun hanya menanyakan kabar tentang Keanza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu setelah kejadian Zikri menyuruh Daffa menyelesaikan urusan nya dengan istri sahnya, pria itu menghilang, tidak ada kabar apapun dari nya, tidak pernah menghubunginya meskipun hanya menanyakan kabar tentang Keanza.

Kehidupannya kembali seperti saat Keanza belum tahu siapa ayahnya, kegiatannya pergi untuk memantau kafenya dan pulang untuk bermain dengan Keanza.

Kalau ditanya, apaah Zikri rindu pada Daffa? Jawabannya iya, kasihan sekali menjadi dirinya, belum bisa sepenuhnya move on orang itu hadir kembali mana posisi sudah memiliki pasangan.

"Drama banget idup gua, ya tuhan." Keluhnya.

Sekarang ini dirinya sedang menikmati secangkir coklat dingin di suduh ruangan kafe miliknya, pikirannya melayang pada awal pertemuan kembali antara dirinya dan Daffa.

"Bego banget ya jadi gua? Udah tau di sakitin masih aja mau diajak ngewe?!" Monolognya dengan frontal, mau ada yang dengar ataupun tidak, tak apalah.

"Tapi siapa sih yang bakal nolak? Hasrat dilawan ya bakal kalah!" Tangannya bertompang dagu, bibirnya sudah bergerak tak menentu, ucapan keluar setiap ingatan tentang kembalinya Daffa.

"Terus ini dia tinggal gituh ajah, Setelah perkosa gua berkali-kali? Ehh tapi gua nya juga kadang mau jadi bukan termasuk pemerkosaan, ahh intinya tuh anak ngilang setelah nyalain cinta gua yang hampir padam!"

Beruntung, posisinya sekarang adalah di pojokan jadi beberapa pelanggan tidak tercuri perhatian darinya.

Bisa-bisa dirinya dianggap gila karena bicara sendiri.

Tangannya bergerak untuk mengambil cup minumannya namun sebelum tangannya mengambil cup itu seseorang sudah duduk di depannya.

"Dimana Daffa?" Tanya orang itu tanpa basa-basi, dilihat dari rambut panjang yang berkilau, pakaian mewah dan tas branded terlebih perut buncit. Zikri dapat menyimpulkan bahwa wanita di depannya adalah istri Daffa.

"Kok beda? Perasaan waktu gua liat dinikahannya imut dehh ini kok kaya tante girang" gumamnya menaruh tangan di dagu.

"Heh gak sopan! Ngatain orang kaya gituh." Setelah mendengar teguran itu Zikri pun kembali di buat melongo dirinya dengan segera berujar "Heh mbak juga gak sopan tiba-tiba duduk terus nanya orang, padahal kita sendiri gak saling kenal."

Different WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang